Waingapu.Com – Terus meluasnya penyebaran hama belalang di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, mendorong pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Holtikultura (Distan TPH) menetapkan status ‘Awas Belalang’. Penetapan ini seiring dengan kian meluasnya koloni belalang yang menurut data terakhir Distan TPH Sumtim disebutkan telah empat Kecamatan yang telah menjadi daerah koloni belalang jenis Kumbara itu.
“Kecamatan Rindi, Kahaungu Eti, Pandawai dan Umalulu, yang telah laporkan dan telah kami pastikan ada serangan belalang. Kini kami dalam status atau posisi awas bencana terkait dengan serangan belalang ini, tak bisa dianggap biasa. Kitakan punya pengalaman yang lalu, dimana luas sekali dampaknya apabila tidak disikapi segera. Yang paling dikuatirkan adalah pada putaran tanam berikutnya. Karena kalau sekarang tidak diatasi akan besar sekali dampak yang ditimbulkan,” tegas Kadistan TPH Kabupaten Sumtim, Ida Bagus Putu Punia, ketika ditemui di ruang kerjanya beberapa hari lalu.
Masih kata Putu Punia, terkait dengan populasi belalang, tidak bisa lagi disebut biasa saja namun sudah sangat mengkuatirkan. ”Seperti di Yubuwai itu cukup padat, juga dibeberapa wilayah lain. Bukan ribuan ekor lagi tapi jutaan populasinya jadi jelas ancamannya. Ancamannya untuk semua yakni tidak hanya tanaman pertanian tapi juga perkebunan. Kelapapun bisa habis tinggal batangnya jika belalang yang saat ini telah bertumbuh dewasa dan miliki sayap,” imbuh Putu Punia.(ion)
