Waingapu.Com – Ketua Dewan Pembina Gerakan Kristiani Indonesia Raya, Hashim S. Djojohadikusumo menegaskan Prabowo Subianto meruapakan sosok yang sangat dikenalnya sebagai pribadi yang sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila. Hal itu dikatakannya dihadapan lima ratusan peserta Dialog Kebangsaan di kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Rabu (13/03) petang hingga malam lalu.
“Pak Prabowo sering dijadikan sasaran fitnah, hoaks, berita dan khabar palsu, seolah – olah Prabowo mau mendirikan negara khilafah. Saya bisa katakan di depan semua hadirin di sini, terutama pimpinan dari Gereja Kristen Sumba bahwa selama Prabowo jadi Presiden nanti tidak akan ada negara syariah atau khilafah,” tegasnya sembari menandaskan bahwa NKRI dan Pancasila akan tetap lestari dan umat Islam sebagai umat mayoritas akan tetap hidup rukun dengan saudara – saudarinya dari aneka agama dan golongan.
Hashim dalam kesempatan itu juga menjelaskan riyawat leluhur dirinya dan Prabowo Subianto, kakaknya yang kini maju sebagai Calon Presiden berpasangan dengan Sandiaga S. Uno. Dijelaskan Hashim, keluarga leluhurnya bahkan hingga kini adalah keluarga yang toleran dan sangat Pancasilais. Ada kerabatnya yang beragam Katholik bahkan menjabat Uskup, juga ada yang beragam Kristen Protestan seperti diri dan ibunya. Juga ada yang beragam Isalm seperti mendiang Ayah dan juga Prabowo kakaknya.
“Saat hidup kami selalu rukun dan saling menghormati. Dan bahkan saat meningggalpun, makam saudara dan keluarga kami yang Muslim dan Nasrani berada dalam satu kompleks makam keluarga,” imbuhnya.
Dialog yang dihelat di aula Hotel Elvin, Kelurahan Matawai, Kota Waingapu itu, selain dihadiri oleh para pimpinan partai politik setempat, juga dihadiri Wakil Bupati Sumtim, Umbu Lili Pekuwali dan Asisten Ekonomi Pembangunan, Umbu Maramba Memang. “Terima kasih atas kehadiran pak Wakil Bupati, para pimpinan Parpol yang hadir, walaupun sejatinya semua kami undang. Terima kasih juga buat para akademisi dari sejumlah perguruan tinggi, LSM organisasi kemahasiswaan seperti GMKI dan GMNI,” ungkap Abraham Litinau, selaku ketua Panitia dalam sapaan pembuka dialog kala itu. (ion)