Waingapu.Com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur (Sumtim) – NTT, memastikan tidak akan melakukan kebijakan atau keputusan untuk menutup akses masuk dari dan keluar Kabupaten atau bahkan hingga lockdown. Aksi untuk menutup akses masuk Kabupaten ini dari pintu masuk udara dan laut, tidak akan dilakukan, karena hal itu perlu dikaji lebih dalam dan juga bukan merupakan kewenangan Bupati. Demikian initisari penjelasan Bupati Sumtim, Gidion Mbiliyora, kepada wartawan, Kamis (26/03) siang tadi.
“Kita bekerja sesuai aturan yang ada, kewenangan kita terbatas, jadi tidak mungkin untuk kita lakukan lockdown, itu kewenangan pusat. Tapi kita punya kemampuan untuk membatasi dan mengawasi penumpang yang masuk ke Sumba Timur. Jadi mungkin untuk wilayah laut kita batasi untuk kapal penumpang, tapi tidak untuk kapal barang karena kita masih sangat banyak tergantung pada pasokan barang-barang seperti sembako dari Surabaya,” jelas Gidion.

Lebih lanjut Gidion menegaskan, pihaknya menghormati kepedulian individu maupun elemen lainnya di Sumtim, terkat dengan antisipasi masuknya Corona Virus atau Covid 19 di Sumtim.
“Kami akan segera rapatkan antara Forkompimda dan juga seluruh anggota DPRD, ancar-ancarnya untuk kapal penumpang tetap kita batasi tapi tidak untuk kapal barang. Kalau untuk Bandara salah satu alternatif yang paling mungkin adalah penyiapan tempat karantina atau isolasi bagi penumpang yang datang dari luar Sumba dan NTT yang wilayahnya sudah terpapar Corona. Konsekwensinya tentu kita harus siapkan pembiayaan untuk itu, dan itu akan kita bahas bersama DPRD,” pungkas Gidion.
Gidion kala itu didampingi Dandim 1601 Sumtim, Letkol (Inf). Johan A.P. Marpaung, ditemui pasca memimpin apel perdana kesiapan Forum Pengurangan Resiko Bencana (Forum-PRB) di lapangan Pahlawan-Waingapu. Forum yang beranggotakan ragam elemen itu pasca gelaran apel akan melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlha lokasi terutama fasilitas public yang ramai dan menjadi akses utama warga, seperti halnya bandara dan pelabuhan laut. (ped)