Waingapu.Com – “Kalau kita siap ATM sebanyak manusia, wuih… kan bahaya,” demikian jawaban Saul L. Wenyi, Kepala Cabang/Manager Bank NTT Cabang Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT menanggapi keluhan antrian panjang namun berujung kekecewaan kala bertransaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank yang sahamnya ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten se-NTT itu.
Baca juga: Keluhan Layanan ATM Bank NTT Hingga Ke ‘Jagad Maya’
Saul yang dihubungi via fasilitas SMS kemudian menelpon media ini via telepon selular, Jumat (07/07) malam tadi menjelaskan, gangguan yang terjadi itu sering dikarenakan masalah jaringan, demikian lanjut Saul. Menanggapi adanya keluhan jaringan ATM yang sering bermasalah. Dimana ada warga yang telah mengantri tidak seperti lazimnya, kemudian harus kecewa saat tiba di depan mesin ATM untuk bertransaksi. Namun saat menggunakan mesin ATM bank lain atau ATM bersama, justru bisa bertransaksi. Bahkan ada kalanya ATM yang bersisian, sebelahnya bisa bertansaksi seperti transfer dan pembayaran, namun ATM disebelahnya tidak bisa mengeluarkan uang sesuai harapan konsumen yang hendak melakukan penarikan
“Ini hanya karena ada pembayaran gaji tigabelas, gaji empat belas, THR dan gaji, makanya begini. Dan itu juga kapasitasnya dua ratus juta per ATM. Jadi satu hari bisa tiga kali dimasukan uang untuk ATM jadi bisa enam ratus juta perharinya untuk satu ATM. Tahu sudah guru-guru dan pegawai negeri sekarang, uang masuk mau tarik-tarik terus baru uangnya ditaruh di rumah,” urai Saul seraya menambahkan Bank NTT menggunakan layanan provider Lintasartha sedangkan Bank lainnya menggunakan layanan satelit.
Sebelumnya Saul juga menanggapi seputar kondisi mesin ATM yang diberi label dengan kertas bertulis ‘Khusus transfer’ sementara warga atau para konsumen tahunya, mesin ATM melayani sejumlah aktifitas Perbankan.
“Dua memang dikhususkan untuk penarikan tunai, satunya untuk transfer. Maksudnya seandainya orang yang mau transfer tapi harus antri panjang lagi jadi dibuat seperti itu,” kata Saul.(ion)