Waingapu.Com – Pasca para capres dan cawapresnya mendaftarkan diri ke KPU sebagai peserta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan para kandidat untuk segera melaporkan harta kekayaan mereka. Hal itu penting karena selain memberi ruang lebih luas bagi KPK untuk cepat melakukan verifikasi, juga menjadi contoh yang baik bagi rakyat dalam berdemokrasi. Demikian ditegaskan Pimpinan KPK, Thony Saut Situmorang, kepada wartawan di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Sabtu (11/08) siang lalu.
“KPU sudah buat persyaratan itu, jadi memang sebaiknya dilaporkan harta kekayaan Capres dan Cawapresnya sesegera mungkin sesuai ketetapan KPU. Kita di KPK tetap mengikuti jadwal yang telah dibuat KPU. Itukan memang salah satu syarat yang ditetapkan KPU,” tandas Saut yang juga mantan Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Lebih lanjut Saut ketika ditanya seputar politik transaksional atau yang kini lazim dikenal dengan istilah ‘Mahar Politik’ menegaskan, KPK tentu tetap mncermati persoalan itu asalakn ada kaitannya dengan persoalan Korupsi yang menjadi kewenangan KPK.
“KPK selalu masuk di isu korupsinya, seperti yang pernah ditangangi dalam kasus sebelumnya semisal Pilkada misalnya. Tetapi kalau isu korupsinya tidak ada, yaaa tentu kami tidak masuk,” tandas Saut.
Yang paling penting, demikian lanjut mantan Dosen Kompetitif Intelijen Universitas Indoensia itu adalah, yang ditakutkan adalah isu-isu terkait mahar politik adalah isu konflik kepentingan (conflict of interest) setelah figur politis itu memerintah atau menduduki sebuah jabatan. Oleh karena itu, kata Saut, KPK terus berinteraksi dengan lembaga-lembaga terkait.
“KPK dari awal terus berinteraksi dengan KPU dan Bawaslu untuk kemudian menjaga integritas calon siapapun dia. Mulai Presiden, Wakil Presiden, Gubernur, wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati maupun Walikota dan Wakilnya. Tentunya juga kalau terkait pencegahannya, pontesi konflik kepentingan itu harus dicegah sejak dini dalam proses-proses politik sejak awal,” imbuh Saut.
Adapun selama hampir seminggu, Saut ada di Kabupaten Sumtim, untuk menghadiri prosesi pernikahan adat putera tunggalnya, Michael Tonggi Situmorang, yang mempersunting gadis kelahiran Sumba, dalam tradisi adat suku Sabu, NTT. (ion)