Waingapu.Com – Puncak perayaan bulan bahasa di SMA Negeri 01 Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (30/10) lalu berlangsung meriah. Sejumlah kegiatan dilaksanakan dan juga disajikan dengan penuh kreatifitas oleh para siswa dan guru. Keunikan atau kekhasan sekolah yang terletak di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera itu ditampilkan, seperti halnya dekorasi panggung yang didominasi kain tenun ikat setempat.
“Seperti yang pernah digelar tahun 2019 lalu, lalu kemudian karena pandemi tidak dilaksanakan pada tahun 2020, kami di SMAN 01 Kambera, menjadikan motif dan tenun ikat serta aneka kreasi turunannya sebagai keunikann yang kami tampilkan. Bagi kami jiwa nasionalisme itu justru bisa dibangun dari mencintai tradisi, adat dan budaya kita, seperti halnya yang kami tampilkan di puncak perayaan bulan bahasa tahun ini,” papar Putiyani Rambu Lepir, Kepala SMAN 01 Kambera, kepada wartawan seusai gelaran acara yang dimulai pukul 08 : 00 WITA dan baru berakhir sekira pukul 16:00 WITA itu.
Tak hanya menampilkan kreasi siswa dan guru dalam bentuk fashion teaterical, aneka tarian dan lagu tradisional, para siswa dan siswi juga diberikan pengetahuan tambahan serta motivasi dari sejumlah pemateri. Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, tidak hanya hadir untuk memberikan arahan serta membuka secara resmi acara ini, namun juga turut memberikan motivasi pada para pelajar untuk tetap optimis meraih cita-cita dan masa depan sekalipun berada dalam keterbatdan juga karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
Dalam arahannya, Khristofel juga menyatakan Bahasa Indonesia sejatinya bukan menjadi alat pemersatu semata, tapi juga kebanggaandan karakter bangsa.
“Bahasa Indonesia kini harus dimaknai tak hanya sebagai pemersatu tapi juga harus menjadi kebanggaan. Jati diri kita justru harus jadi kebanggaan, salah satunya adalah bahasa Indonesia. Jadi tidak perlu merasa kecil jika tidak memakai bahasa gaul atau yang sering disebut bahasa kids jaman now,” tandas Khristofel.
Hadir pula Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu, yang juga memberikan materi dalam Seminar Ilmiah yang langsung dilaksanakan selepas ceremonial pembukaan oleh Bupati. Pembentukan Karakter Pemuda Melalui Peningkatan Kualitas Penggunaan Bahasa Indonesia Sebagai Ciri Khas Bangsa di Ruang Publik, adalah judul materi yang disampaikan politisi PDI-Perjuangan itu.
Ketua Komisi V (lima) DPRD NTT, Yunus Takandewa, juga memberikan materi. Legislator asal Desa Tarimbang itu menyajikan materi dengan judul Pentingnya Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Kepekaan Sosial. Seperti halnya Wakil Bupati, materi ini juga disajikan dengan lugas dan dibarengi antusiesme ratusan pelajar dari SMAN Kambera, serta puluhan pelajar utusan dari SMA dan SMK sekota Waingapu dan Kambera.
Figur lainnya yang juga turut memberikan materi dalam seminar ini, adalah dari unsur jurnalis. Dion. Umbu Ana Lodu, jurnalis MNC media wilayah pulau Sumba diberikan kesempatan untuk berbagi pengalamannya dalam materi yang ditetapkan panitia dengan judul Bisa Menulis Karena Biasa.
Tak hanya sampai di sini, topik berjudul Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah juga disampaikan secara apik nan menarik oleh Syaiful Lubis, yang merupakan Kepala Kantor Pusat Bahasa – NTT. Susunan acara juga diatur menarik dibawah panduan Margaretha Djanggatara. Dan yang perlu juga diapresiasi, pelaksanaan kegiatan ini menerapkan proktokol kesehatan secara ketat. Semua peserta harus mencuci tangan dan di cek suhu tubuhnya barulah diperkenankan masuk ke lokasi acara. (ped-ion)