Waingapu.Com – Sekira seratusan warga yang tergabung dalam Masyarakat Adat Praing Umalulu, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Selasa (05/02) pagi hingga sore kemarin, melakukan aksi penanaman 1000 anakan pohon kelor. Aksi itu dilakukan di lokasi yang oleh warga disebut sebagai lokasi tanah adat mereka. Demikian dijelaskan oleh Tomy Umbu Pura, tokoh adat Praing Umalulu melalui rilisnya yang lewat fasilitas WhatApps (WA) itu.
Masih dalam rilis yang diterima media ini, Selasa (05/02) malam lalu,Tomy memaparkan bahwasanya tidak hanya aksi penanaman anakan kelor, tapi juga dibarengi dengan pemagaran lokasi dimaksud. Pemagaran itu sendiri dilakukan dalam jarak sekira 200 meter dari titik lokasi atau lahan yang menjadi sengketa antara pihak masyarakat adat versus investor. PT. Muria Sumba Manis (MSM).
Dipaparkan dalam rilis itu, pemagaran ini yang dibarengi dengan penanaman anakan kelor adalah sebagai bentuk riil masyarakat adat mensukseskan program Gubernur NTT dalam rangka penanaman anakan kelor dalam spirit revolusi hijau. Kegiatan itu sendiri berlangsung aman dan tertib yang mana juga disebutkan pula disaksikan oleh sejumlah aparat Polsek Umalulu, TNI dan juga anggota Brimob.
Komunikasi antara Masyarakat adat dengan pihak Sub kontraktor di awal proses penanaman juga dijelaskan dalam rilis itu. Dimana disebutkan pihak sub kontraktor tidak mempermasalahkan aksi warga itu, walau masih dalam lokasi penanaman itu dipasangi portal di depanya oleh sub kontraktor. Penanaman dan pemagaran itu sendiri berlangsung sejak pukul 10:00 wita hingga melewati pukul 15:00 Wita. (ion)