Waingapu.Com – Ritual arak dan pengangkutan batu kubur megalith di kawasan sekitar kampung Watunggilung ke Kampung Praiyawang, desa Rindi, Kabupaten Sumba Timur, selain melibatkan ratusan warga dan kerabat terkait, juga ada peran PT. Muria Sumba Manis (MSM). Tronton dan alat berat perusahaan ini memberi kemudahan proses mobilisasi batuan raksasa itu.
Informasi yang dirangkum media ini dari sumber di lokasi dari awal hingga tibanya batu kubur ke kampung Praiyawang, Selasa (19/7/2022) menyebutkan bantuan itu tak hanya unit tronton. Ada pula 2 unit excavator, 1 unit dump truck Fuso plus 1 unit crane.
Simon Silitonga, CSR and Community PT. MSM kepada media ini, Rabu (20/7/2022) siang kemarin membenarkan kontribusi itu. Pihaknya menampik adanya sewa menyewa peralatan untuk mobilisasi itu.
Simon yang dihubungi via pesan WA dari gawainya itu menambahkan, bantuan yang diberikan itu masih dalam bingkai Corporate Social Responsibility (CSR).
Untuk diketahui PT. MSM merupakan investor bidang perkebunan tebu juga pabrik gula yang menjalankan aktifitasnya sejak beberapa tahun lalu di Sumba Timur. Perusahaan ini, walau awal hadirnya sempat menuai pro dan kontra warga, namun seiring waktu menjadi tumpuan warga. Banyak warga yang menjadikannya sebagai tempat sandaran ekonomi keluarga, baik menjadi pekerja di perkebunan, operator alat berat maupun administrasi perkantoran.
Adapun batu kubur Megalith yang mobilisasinya dibantu PT. MSM diperuntukan bagi almarhum Umbu Tay Nggilidjuka, ayahanda dari Umbu Lili Pekuwali, mantan wakil Bupati Sumba Timur periode lima tahun lalu. (ion)