Rapat Pembahasan Persiapan Kontingen Sumba Timur Untuk POPDA Digelayuti Kekecewaan

oleh
oleh
Rapat Popda

Waingapu.Com – Pertemuan atau rapat dengan agenda pembahasan dan pematangan hal-hal teknis bagi kontingen Sumba Timur untuk ikut dalam Pekan Olah Raga Pelajar (POPDA) Ke-5 NTT digelayuti kekecewaan dan cukup berdinamika. Dalam kerapatan itu, tujuh Pengurus Cabang Olah Raga (Cabor) plus Pengurus Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) setempat hadir dalam acara yang dilaksanakan di Aula Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) setempat, Jumat (10/03/2022) pagi lalu .   

Nada kecewa dan kekesalan mengemuka dalam rapat yang dipimpin Yulius Ngenju, selaku Kepala Dinas (Kadis) Pemuda dan Olah Raga Sumba Timur. Terbatasnya anggaran yang berimbas pada harus terpangkasnya jumlah atau kouta atlit tiap cabor yang akan diberangkatkan menjadi keprihatinan Dispora juga para pengurus cabor yang hadir kala itu. 

“Kita sudah berusaha namun tidak bisa dan ini sudah terjadi. Masalah seperti ini, jelang ada event dan pembahasan perihal keberangkatan atlit selalu terjadi. Semua ini terjadi kafrena tidak duduk pada landasan pijak yang benar,” tandas Yulius

Baca Juga:  David Beckham Boyong Keluarga Berlibur Ke Pulau Sumba

Lebih jauh Yulius memaparkan, sejak diberi amanah untuk menempati jabatan Kadispora, dirinya telah berupaya untuk mendudukan pada dasar pijak yang benar.

“Saya telah memulainya, dimana kalau dinas lain Musrenbangnya ke Kecamatan atau kemana silakan ikut saya bilang, kalau Musrenbangnya saya di dinas ini adalah dengan para pengurus cabor. Dari sini kita tahu apa yang telah dibuat dam direncanakan ke depan oleh cabor. Lalu kita sama-sama godok dan kemudian sepakati bersama. Ini sudah terjadi dan dituangkan dalam buku pintar ini,” tandasnya menunjuk pada bundelan DPA Dispora.

Penjelasan Yulius yang pernah menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di era Bupati Gidion Mbiliyora dan Wakil Bupati Umbu Lili Pekuwali itu, merespon kekecewaan sejumlah pengurus cabor terkait dengan anggaran yang minim, dan berimbas pada kouta atlit yang akan diberangkatkan. 

Baca Juga:  Kelurahan Prailiu Efektifkan Vaksinasi Covid-19, Siapkan Empat Lokasi Isolasi Terpusat

“Kecewa sudah tentu kita kecewa, terutama tentu pada atlit  yang merupakan anak-anak muda kita. Mereka sudah siap dan terus mempersiapkan diri namun kemudian hanya sedikit yang diberangkatkan. Kita harus beri dan bangun pemahaman lagi dengan mereka agar tidak berlarut-larut kekecewaan dan motivasinya,” tandas Muhammad Yusuf, pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumba Timur.

“Atlit kami sekarang sedang TC setelah sebelumnya melalui seleksi. Mereka bertanya-tanya siapa yang akan berangkat dan siapa yang tidak? Saya kira ini semua cabor alami, kalau kemudian terjadi hanya segelintir yang diberangkatkan, akan tergangggu mental atlit. Kita tentu tidak mau kirim atlit yang nantinya hanya menjadi wisatawan di sana, pergi kosong – pulang kosong, tidak ada yang dibanggakan dan diberikan untuk kejayaan dan harumnya nama daerah kita. Ini perlu kita pikirkan bersama untuk ke depannya tidak lagi terjadi seperti ini,” papar Matheus M. Ngongo, Wakil Sekretaris Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (PERKEMI)  Sumba Timur yang juga hadir mewakili KONI itu.

Baca Juga:  Songsong HUT Bhayangkara, Polres Sumba Timur Gelar Sepeda Santai & Senam Bersama 

Rapat itu kemudian berakhir dengan kepasrahan beberapa pengurus cabor juga terlecutnya spirit untuk mencari solusi lain dari luar alokasi Pemkab, untuk menunjang atlit bisa berlaga dalam POPDA yang sedianya akan dilaksanakan Rabu (23/03/2022) hingga Minggu (27/03/2022) di kota Kupang. Selain PASI dan PERKEMI, juga hadir pengurus cabor lainya yakni, IPSI, FORKI, WUSHU, PERTINA, dan TAEKWONDO.

Usai rapat, Yulius Ngenju, kepada media ini menjelaskan, total anggaran untuk persiapan dan keikutsertaan atlit dan officil pada POPDA dialokasikan Rp. 240.270.000. Dana itu sebutnya diperuntukan tak hanya untuk keberangkatan, penginapan dan lungsum atlit namun juga untuk seleksi, sewa gedung dan sound system, makan dan minum, juga kostum bagi kontingen yang bahkan telah dipesan. (ion)  

Komentar