Waingapu.Com – Manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Imanuel, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, lebih dari sepekan terakhir terus melakukan bhakti sosial fogging ke sejumlah wilayah di Kota Waingapu dan Kecamatan Kambera. Semuanya dilakukan dengan swadaya, bahkan sebelum wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) ditetapkan sebagai Kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
“Kami masih akan terus lakukan fogging, kembali hari ini fogging kami lakukan di wilayah Kelurahan Matawai, juga wilayah Radamata dan sebagian wilayah kelurahan Hambala. Sebelumnya kelurahan Kambadjawa, Kambaniru juga telah kami laksanakan Fogging,” jelas Dokter Danny Christian, direktur RSU Imanuel kepada wartawan, Rabu (31/01) siang lalu ketika ditemui di pelataran rumah sakit yang terletak di Kelurahan Matawai itu.
Adapun peralatan fogging yang digunakan masih baru dan akan dioptimalkan fungsinya, demikian lanjut Danny. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai tumbuh kembangnya nyamuk Aedes Aegypti. “Obat atau pestisidanya produk Denmark, kalau alat atau mesin foggingnya ini kami ada tiga unit, dua untuk dipakai didalam ruangan atau rumah warga, sedangkan dua unit lagi optimal untuk digunakan diluar ruangan, seperti di halaman atau di taman,” imbuh Danny.
Terpisah ditemui di depan bangsal Yohanis, Dokter David V.W, yang merupakan dokter spesialis anak di RSu Imanuel membenarkan bahwa pasien DBD yang ditangani di rumah sakit itu dominan anak-anak. “Dibulan Januari ini, sampai dengan hari Rabu ini, total pasien DBD yang ditangani mencapai 59 orang. Dominan pasien adalah anak-anak dalam rentang usia enam hingga delapan belas tahun. Ada pula pasien yang berusia enam puluh delapan tahun.Beruntung kami disini,hingga kini pasien yang kami tangani tidak ada yang meninggal dunia,” jelasnya.
Wabah DBD di Sumtim sendiri telah ditetapkan sebagai KLB. Sayangnya, ketersediaan alat fogging dari Dinas Kesehatan setempat hanya lima unit. Terkait kondisi itu, Bupati menaruh harap OPD terkait bersinergi untuk memerangi DBD dan penularannya juga mengupayakan pengadaan alat fogging. Selain itu tentunya, secara massif menggalakan kebersihan lingkungan mulai dari tingkatan keluarga, RT/RW, dan juga Kelurahan. (ion)