Waingapu.Com – Tahun 2019 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumba Timur (Sumtim) –NTT menyalurkan 140 ribu lembar kelambu ke-24 Puskesmas yang tersebar di Sumtim. Kelambu itu selanjutnya akan diberikan kepada warga secara gratis guna pencegahan DBD dan Malaria. Demikian dijelaskan Jonker Telnoni, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes setempat.
“Covid-19 memang kini masih menjadi Pandemi namun warga jangan lengah, tetap waspadai bahaya DBD. Jujur trauma 2019 lalu dimana terjadi 18 kasus kematian karena DBD, tentu tidak mau itu kembali terulang. Musim penghujan seperti sekarang ini, jika kita lengah, bukan mustahil DBD bisa kembali mewabah. Jika ada kelambu mohon digunakan dan dimanfaatkan optimal,” jelas Jonker Telnoni. Kamis (28/01) siang lalu.
Selain menggunakan kelambu yang tak bisa ditepikan adalah penerapan 3 M plus. “Kampanye 3M plus yang gencar dan juga aksi pemberantasan sarang nyamuk secra serentak tiap minggu berbuah hasil, ditekannya angka kasus DBD pada tahun 2020 menjadi 70 kasus dengan nol kematian. Selain itu dibagikan 140 ribu lembar kelambu melalui 24 Puskesmas,” urai Jonker.
Data Dinkes Sumtim, ditahun 2021 ini sementara tercatat telah terjadi lima Kasus DBD. Kelima warga yang alami sakit DBD itu berasal dari Kecamatan Kota Waingapu, Kambera, Lewa dan Kahaungu Eti.
Melakukan 3M dipaparkan Jonker yakni menguras secara berkala tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang yang bisa menampung air namun tidak terpakai lagi agar jangan dijadikan tempat bertumbuh dan berkembang biaknya nyamuk. Selain itu kata dia, menggunakan abate dan jika ada gejala segera ke sarana kesehatan terdekat, jangan ditunda. Tingginya kematian akibat DBD 2019 lalu karena warga lambat tertangani karena lambat ke sarana kesehatan terdekat. “Baiknya ditahun 2021 ini kita bersama-sama secara preventif menangkal DBD juga Malaria,” pungkas Jonker. (ion)