Waingapu.Com – Sepanjang Januari 2019 ini, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, telah dan terus didera Demam Berdarah Dengue (DBD) dan bahkan telah mewabah. Penderitanya tidak mengenal batasan usia, profesi ataupun asal wilayah. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha (URM) Waingapu, sepanjang bulan Januari 2019 ini, telah menangani 86 kasus DBD. Tiga diantara para pasien yang ditangani meninggal dunia.
“Hingga kini sepanjang bulan Januari ini, pasien DBD yang kami tangani mencapai 86 orang. Dari para pasien itu, dua diantaranya meninggal dunia,” jelas Dokter Lely Harakai, Direktris RSUD – URM kepada sejumlah awak media yang menemuinya Rabu (30/01) siang tadi.
Namun, ketika berita ini hendak dipublish, via saluran Whatsapp (WA), Lely mengabarkan, satu dari dua pasien anak yang terkena DBD dan dirawat intensif di ruang ICU, meninggal dunia, sehingga total korban menjadi tiga orang.
Adapun hasil olahan data yang diperoleh dari sejumlah rumah sakit di kota Waingapu, total kasus DBD di bulan Januari ini saja sebanyak 182 Kasus. Para pasien DBD ini didominasi oleh anak-anak. Dari data ini, jika dibandingkan tahun 2018 lalu,jumlah kasus DBD tahun ini diperkirakan akan lebih banyak dan masih berpotensi bertambah. Pasalnya, sesuai data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan setempat, di tahun 2018 lalu, warga yang meninggal tiga orang, sementara total kasus DBD hanya 171.
Pemkab. Sumtim juga telah menetapkan wabah DBD ini sebagai kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB). Oleh karena itu, ‘perang’ secara massif mutlak dilakukan, dimulai dari rumah tangga masing-masing.
“Kalau bisa disetiap wilayah, mulai dari desa dan Kelurahan, hingga tingkatan diatasnya ketokohan pemimpin maupun figur tertentu mau menggerakan massa untuk memiliki spirit yang sama memerangi DBD. Kerja bakti bersihkan lingkungan, giatkan 3M-plus, dan langkah-langkah penunjang lainnya dilakukan dalam spirit kebersamaan,” harap dokter Lely. (ped-ion)