Waingapu.Com – Setelah sempat menjalani perawatan lebih dari dua belas jam, Dominikus Malo Solo (40) akhirnya dinyatakan meninggal dunia, Rabu (05/07/2017) sekira pukul 13:00 Wita siang tadi. Korban dirawat di ICU RSUD Umbu Rara Meha (URM) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) NTT, pasca alami pendarahan hebat akibat luka tembak yang dialaminya. Adapun Dominikus merupakan korban peluru aparat, yang ditembakan dari senajata organik Polri, Selasa (04/07/2017) dini hari kemarin.
Seperti disaksikan di depan ICU RSUD Umbu Rara Meha, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, siang tadi, keluarga korban menangis dan meraung histeris setelah pihak medis menyatakan Dominikus meninggal dunia. Empat anak korban meraung histeris di sisi isteri korban yang beberapa kali harus pingsan karena tak kuasa menahan duka dan amarah.
Adalah Cosmas Lede Mesa, anak bungsu korban yang nampak paling histeris dan meraung memanggil ayahnya. Remaja berusia 13 tahun itu berada di dekat ayahnya, saat peristiwa penembakan terjadi.
Baca juga: Kapolres Sumba Timur, Tahan Polisi Terduga Penembak Pedagang Babi
“Dia yang hadir dan ada di dekat bapaknya waktu kena tembak Polisi. Saat itu bapaknya sedang tidur karena kelelahan dan tidak enak badan setelah perjalanan panjang dari Sumba Barat Daya ke keluarga di Kecamatan Lewa, Sumba Timur,” jelas Virgo, ponakan korban sembari berusaha menenangkan anak-anak korban.
Sebelumnya diceritakan Virgo, Dominikus yang bekerja sebagai pembeli dan penjual ternak babi itu, saat sedang terbaring di rumah keluarga mereka di desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, dikejutkan dengan suara tembakan.
Karena terkejut korban pasca terbangun berlari dan akhirnya jatuh karena menginjak kain yang dipakainya. “Saat jatuh itu, polisi tembak jadi alami luka di perut bagian kiri, anak bungsunya ini jadi saksi mata saat bapaknya yang juga bapak kecil saya ini ditembak polisi berseragam,” papar Virgo.