‘Pernah kumencoba tuk sembunyi, namun senyummu tetap mengikuti’… sepenggal lirik lagu ‘Yang Terlupakan’ karya Iwan Fals, memberi warna berbeda dalam ibadah pengebumian kawan, sahabat kami, Philipus Victor Tawa, Jumat (26/01) siang tadi. Sejenak rekan-rekan almarhum nampak seakan terbawa untuk mengenang kebersamaan dengan sosok murah senyum yang biasa disapa Adi Bu Tawa itu.
Ibadah penghiburan yang dipimpin pendeta Andreas Hani itu, sejenak kembali dihangati selimut rasa kehilangan akan sosok yang sangat mencintai karya-karya Iwan Fals. Sosok yang dalam setiap kesempatan memetik gitar, pantang untuk tidak melantunkan nada dan syair khas Iwan Fals. Sosok ‘OI’ (Orang Indonesia) sejati.
Sejak kepergian figur yang ditahun-tahun terakhir hidupnya berkarya di café & resto PC Corner dengan petikan gitar dan lantunan suara khasnya, Selasa (23/01) lalu, linimasa para warganet yang merupakan sahabat, saudara, kerabat, teman dan kenalan almarhum yang lahir 19 September 1974 itu dijejali ungkapan duka dan rasa kehilangan yang mendalam.
“Lima belas ribu tujuh ratus delapan belas hari atau hampir 44 tahun adik, anak, saudara terkasih kita semua ini bersama-sama kita. Ramah dan murah senyum, itulah ciri khasnya hingga akhirnya Tuhan memanggilnya pulang,” urai Eddy Kitu, MC keluarga dalam satu sesi ibadah sore itu.
Sejak kepergiannya, disetiap malam ‘mete’, rekan-rekan sebaya dan juga ‘sedarah dalam seni’ menyanyikan lagu-lagu Iwan Fals yang biasa dinyanyikan almarhum. Beberapa rekan nampak termenung dan boleh jadi bergumam dalam hati, lantunan nada dan syair ‘Nyanyianmu’ karya Iwan Fals seakan menjadi pesanmu untuk kami semua sahabat, saudara, kawan juga keluarga, untuk tetap bernyanyi kala mengenangmu. ‘Teruskanlah kau bernyanyi, dan jangan lagumu terhenti, teruskanlah kau bernyanyi kan kudengar itu pasti’.(Donny Umbu Ana Lodu)