Dubai, Waingapu.Com – Ada yang mencuri perhatian saat prosesi penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan maskapai kelas dunia Qatar Airways dalam ajang Arabian Travel Market (ATM) akhir April 2025 lalu di Dubai. Bukan hanya karena pentingnya kerja sama yang diteken, tetapi juga karena Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar RI, Ni Made Ayu Marthini, tampil anggun mengenakan selendang tenun ikat Pahikung khas Sumba Timur, sebuah simbol budaya yang kini turut berbicara dalam diplomasi pariwisata Indonesia.
Tenun ikat Pahikung bukan sekadar kain. Ia adalah representasi identitas, warisan, dan kreativitas masyarakat Sumba Timur. Dalam balutan selendang itu, Made Marthini menghadirkan pesan kuat: pariwisata Indonesia tak hanya tentang destinasi, tetapi juga tentang cerita, budaya, dan keunikan lokal yang mampu menyapa dunia.
Dalam kesempatan tersebut, MoU antara Kemenpar dan Qatar Airways diteken sebagai langkah strategis untuk memperluas jangkauan promosi pariwisata Indonesia secara global. Qatar Airways, yang melayani lebih dari 90 juta penumpang ke 172 kota di 80 negara, dinilai sebagai mitra potensial dalam mendatangkan wisatawan mancanegara ke berbagai destinasi Indonesia.
“Kerja sama ini menjadi upaya konkret untuk meningkatkan kunjungan wisatawan berkualitas dan menciptakan dampak positif bagi ekonomi nasional,” ujar Made.
Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi promosi destinasi prioritas, pelatihan industri pariwisata, serta pengembangan konten kreatif lintas platform digital.
Senior Vice President Global Sales Qatar Airways, Matt Raos, menyatakan optimisme atas kolaborasi ini. “Kami bangga dapat mendukung Indonesia dalam memperkenalkan kekayaan pariwisatanya. Bersama, kita akan membawa lebih banyak wisatawan ke negeri yang penuh keajaiban ini,” tuturnya.
Lewat selendang Pahikung yang mengalungi diplomasi, Indonesia tak hanya mempererat jejaring global, tapi juga mengangkat budaya lokal sebagai wajah ramah dari industri pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.(ion)