Tanpa Kehadiran Disbudpar Sumba Timur, Dialog Pariwisata Terasa Hambar

oleh
oleh
Dialog Pariwisata Sumba TImur

Waingapu.Com – Gerakan Pemuda untuk Pariwisata (GEMPAR) yang juga merupakan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Akademi Komunitas Negeri (AKN) Sumba Timur (Sumtim) bersama Dewan pimpinan Komisariat AKN, Komunitas Ana Tana, Sabtu (09/06) lalu mengadakan dialog dan pentas budaya di aula dan halaman kampus AKN. Sayangnya, asa agar dialog ini bisa dihadiri oleh elemen Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), tidak terealisasi. Realitas menjadikan dialog dan pentas seni itu terkesan hambar, karena pertanyaan, saran dan harapan yang terungkap dalam dialog itu dalam kaitannya dengan kebudayaan dan pariwisata, tidak tersampaikan secara langsung pada pihak pemerintah melalui Disbudpar.

Seperti halnya pertanyaan salah satu peserta dialog yang melihat majunya pariwisata di Sumtim namun justru diperhadapkan dengan adat dan budaya yang terasa mulai luntur, sementara disisi lain adanya harapan peran Dinas terkait meyikapi hal itu. Justru tidak mendapatkan jawaban dari pemerintah melalui instansi yang membidangi Kebudayaan dan Pariwisata.

Baca Juga:  Demo Tolak PT. MSM, Tidak Semua Marga Berani Tampil

Derias Umbu Pati, Ketua BEM AKN Sumtim yang juga seorang panitia dalam kegiatan ini menjelaskan, pihaknya mengundang Disbudpar, bahkan untuk bisa hadir memberikan materi. “Kami malah mengundang Disbudpar untuk bisa hadir bahkan untuk bisa memberikan materi. Tapi sayangnya waktu itu Kepala Dinas sedang menjalankan dinas luar kabupaten. Kami harap tetap bisa diwakilkan oleh pejabat lainnya yang ditunjuk atau berkompeten. Namun Sekids juga lagi berdinas di luar kota. Kondisi itulah yang akhirnya membuat kondisinya seperti hari ini. Yakni tidak adanya unsur dari Disbudpar, padahal surat telah kami masukan sejak Kamis tujuh Juni lalu,” papar Derias.

Dialog Pariwisata Sumba TImur

Adapun dialog yang dimediatori oleh Sepritus Tangaru Mahamu dan menghadirkan Delis H. Wali, Florianus Paulus Ngera dan Frangky Ranggambani itu dihadiri enam puluhan peserta dari berbagai latar belakang organisasi seperti DPK GMNI FIS Unkruswina, GMKI Cabang Waingapu, IKPML Waingapu, Ana Humba Community, Hipmahkan Waingapu, Senat Mahasiswa Unkriswina dan Senat Mahasiswa STT GKS Lewa. Dialog ini mengambil tema ‘Menuju Pariwisata Sumba yang Maju dan Berbudaya’

Baca Juga:  Puluhan Relawan Satgas Covid 19 Sumba Timur Belum di Rapid Test

“Saya Sangat Mengapresiasi kegiatan yang Dilakukan Oleh Gempar Sumba ini. Kiranya semangat ini tetap terjaga dan terus dipupuk dikalangan Anak muda terutama Mahasisw. Jujur hari ini saya disadarkan ternyata ada anak-anak muda ini betul-betul memperhatikan sektor Pariwisata ini,” tandas Frangky Ranggabani dalam sambutannya sekaligus membuka Kegiatan Dialog ini. Frangky juga berharap bentuk kepedulian kaum muda terhadap perkembangan Pariwisata ini bisa terwujud dalam aksi nyata seperti yang dilakukan oleh Gempar Sumba yang menyelipkan Tarian dan Luluk Sumba saat kegiatan dilaksanakan.

Kegiatan dialog dan pentas itu berlangsung hingga sore hari dengan menampilkan luluk dan Tarian, Fashion Show, teaterikal, juga pembacaan puisi serta orasi. “Semoga berkembangnya dan mulai menggeliatnya sector pariwisat, mampu membuat sektor ekonomi juga sector lainnya turut berkembang. Namun harus pula dibarengi dengan ketahanan budaya. Artinya, wisatawan yang masuk ke daerah kita harus tetap menghormati adat budaya lokal, sekalipun diperhadapkan dengan tantangan modernisasi dan globalisasi yang bergulir kencang,” harap SepritusTangaru Mahamu yang juga menjabat ketua DPK GMNI AKN Sumtim itu.(ham)

Baca Juga:  Kapolres Sumba Timur Siap Terima Apapun Putusan Praperadilan

Komentar