Waingapu.Com – Dugaan pengiriman ilegal 60 ekor kuda betina produktif dari Kabupaten Sumba Timur yang disebutkan akan diantarpulaukan ke Sulawesi melalui Pelabuhan Nusantara Waingapu, NTT hingga kini masih menjadi sorotan. Hal itu berawal dari laporan masyarakat sehubungan dengan aktivitas mencurigakan di Karantina Waingapu. Menanggapi laporan tersebut, DPRD Kabupaten Sumba Timur bersama instansi terkait menggelar inspeksi mendadak (sidak) dan rapat dengar pendapat (RDP) untuk menyelidiki kasus ini.
Dalam sidak yang dilakukan pada Kamis (9/1/2025) lalu, DPRD bersama Satuan Polisi Pamong Praja menemukan 60 ekor kuda yang siap diberangkatkan. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan sebagian kuda tersebut sedang bunting, serta ada induk beserta anaknya.
Meski pemilik kuda mengklaim dokumen pengiriman diterbitkan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Barat, hasil investigasi mengindikasikan banyak kuda berasal dari Kabupaten Sumba Timur, yang diduga dimanipulasi menggunakan dokumen Kabupaten Sumba Barat.
RDP yang dilaksanakan pada 10 dan 13 Januari 2025 menghasilkan beberapa rekomendasi penting. DPRD meminta pembentukan Panitia Khusus (PANSUS) untuk mendalami kasus ini dan merekomendasikan penutupan sementara jalur pengiriman kuda betina produktif melalui Kabupaten Sumba Timur. Selain itu, DPRD melaporkan kasus ini ke Kepolisian Resort Sumba Timur agar pelaku penyalahgunaan dokumen dapat diproses sesuai hukum.
DPRD juga menetapkan bahwa CV. Abdi Jaya Pratama, sebagai pemilik ternak, bertanggung jawab penuh atas keselamatan kuda selama proses penyelidikan di Balai Karantina Waingapu. DPRD meminta Pemerintah Daerah memperketat pengawasan pengiriman ternak dan mengusulkan pendirian pos penjagaan terakhir untuk memastikan kelengkapan dokumen sebelum ternak diantarpulaukan.
Rekomendasi ini disepakati oleh berbagai pihak yang terlibat, termasuk pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, dan instansi terkait. Langkah ini diharapkan mampu menjaga populasi kuda betina produktif sebagai kekayaan penting Kabupaten Sumba Timur dan mencegah kejadian serupa di masa depan. (ion)