Waingapu.Com – Gempa bumi tektonik yang mengguncang Pulau Sumba, Selasa (02/10) lalu, memang sempat membuat panik dan cemas warga Sumba, terutama warga Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Namun yang kemudian menyesakan hati adalah bukan pada dampak gempanya tetapi adalah ulah penyebar kabar bohong alias hoax, sebuah accout dalam situs berbagi video Youtube menyebarkan video dan infromasi bohong seputar dampak gempa Sumba. Warganet, Bupati dan Petugas BMKG pun akhirnya menyatakan kecamannya atas ulah oknum penyebar hoax yang meresahkan itu.
Adalah account berlabel ‘Macan Allah’ justru menampilkan video prahara dan mirisnya dampak gempa di Palu lalu , dengan menyatakan video dimaksud adalah dampak dari gempa di Pulau Sumba. Bahkan untuk menyakinkan atau memancing animo pengunjung atau viewers, account ini memberi judul dalam video ini ‘LIVE.YA ALLAH, Kondisi Sumba Timur NTT Terkini Saat Ini, Ampunilah Kami Ya Allah’
Sontak video ini memancing viewers dengan aneka komentar. Selain doa dan nada simpatik, juga kecaman dan umpatan. Pasalnya warga Sumba, alam dan kondisinya pasca gempa sangat jauh dari kondisi yang tergambar dalam video dimaksud.
‘Sayang sekali channel ini…. Anda memanfaatkan kondisi musibah orang lain dan air mata korban Palu untuk menaikaan rating viewer dan mendapatkan dolar dari video ini. Sama sekali Anda tak punya hati… Sumba benar2 tak seperti ini. Tolonglah lebih bijak dalam membangun channel yang lebih bermanfaat bagi ummat.’ komentar account dan detik.bola menanggapi video yang dibagikan ‘Macan Allah’ itu.
Account windy lila3 juga menyatakan komentarnya pasca melihart video tersebut, ‘Admin nya gk takut dosa nih ya? bikin berita gk jelas di mana bikin bingung orang. ntar malah menimpamu Min bencana nya gimna?’
Kesal dengan video yang menyebarkan khabar yang dipandang sebagai hoax ini, account Facebook Danny Christian Part II, memberikan komentar sekaligus mengcopy link video dimaksud. Postingan di linimasanya juga mendapatkan aneka komentar dari para relasi dunia mayanya.
“Sangat disayangkan jika situasi dan prahara saudara kita di Palu justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum penyebar hoax. Juga menjadikan situasi di Palu yang tercover dalam video justru dibagikan dan dinyatakan itu adalah dampak dari gempa Sumba Selasa lalu. Tentu sangat meresahkan, padahal kami di Sumba sini hingga kini masih baik-baik saja, jauh dari seperti yang digambarkan dan dinarasikan dalam berbagai khabar hoax,” tandas Umbu Lili Pekuwali, kepada media ini yang menemuinya, Jumat (05/10) siang lalu di ruang kerjanya.
“Saya himbau kepada masyrakat agar tidak terpengaruh oleh isu-isu dan khabar hoax terkait gempa bumi dan tsunami. Selain dari informasi yang diperoleh dan diberitakan media-media resmi juga media yang mengutip sumber resmi seperti dari petugas BMKG maupun website resmi BMKG,” tandas Arief Tyastama, Kepala Stasiun Geofisika Waingapu, kepada media ini, Kamis (04/10) lalu. (ion/ped)