Waingapu.Com – Sejumlah wisatawan asal Jepang yang tergabung dalam Yayasan Life, Senin (13/03) siang hingga sore kemarin, melakukan kunjungan ke Kampung Raja
Prailiu, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT.
Para wisatawan yang datang ke Sumba untuk sejumlah misi sosial itu disambut keluarga besar Almarhum Tamu Umbu Djaka, kala melakukan anjangsana ke kampung Raja Prailiu. Disaksikan saat itu, para turis itu nampak dengan detil mencermati penjelasan keluarga Tamu Umbu Djaka yang diwakili oleh menantunya Sarah Hobgen (Isteri dari Tamu Umbu Ndjurumana, putera Alamarhum Tamu Umbu Djaka,-red) dan warga setempat terkait proses dan tata cara pembuatan tenun ikat khas Sumtim. Wajah merekapun nampak ceria dan antusias ketika diperkenankan mencoba busana khas Sumtim dan berpose di pelataran kampung.
“Kami setelah ke sini mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Kami jadi mengetahui bagaimana proses pembuatan kain tenun Sumba Timur. Kami nantinya juga akan memberi informasi ke rekan-rekan kami nanti di Jepang, siapa tahu mereka juga nanti tertarik ke sini,” jelas Mami Koga, salah satu dari turis Jepang yang bisa berbahasa Indonesia walau terpatah-patah.
Sebelumnya melakukan kunjungan ke Kampung Raja Prailiu, para turis itu juga sempat mengakrapi hamparan bunga padang khas sabana, di areal sekitar pantai Walakiri dan Laipori. Bunga dan rerumputan khas sabana, memang saat-saat ini sedang hijau dan merekah seiring hujan yang masih sesekali turun di wilayah Sumtim.(wyn)