Waingapu.Com – Abrasi pantai kian parah belakangan ini di pantai Kanatang, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Cuaca buruk selama sepekan terakhir ini yang
ditandai dengan hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi berdampak pada rubuh atau ambruknya pagar pembatas kawasan SLB Negeri Kanatang dengan area pantai.
Seperti terlihat, Senin (03/04) siang kemarin, pagar tembok yang tersisa tidak lebih dari 20 persen saja dari puluhan meter bangunan pagar belakang kompleks SLB Negeri satu-satunya di Sumtim itu. Bagian lainnya telah roboh bahkan tidak meninggalkan jejak.
Kepasrahan sudah menjadi hal yang lumrah bagi para siswa dan pendidik di SLB. Kendati demikian kepasrahan itu tetap dibarengi harapan, saatnya akan tiba, perbaikan akan dilakukan, walau entah itu kapan tiba waktunya.
“Dari masih roboh sebagian kami sudah infokan tahun-tahun lalu, bahkan dari pihak DPRD sempat datang melihat dari dekat kondisinya. Tapi yaa mau bagaimana lagi, mungkin saja perlu dana yang tidak sedikit, jadi sampai sekarang belum juga dibangun baru. Kita pasrah saja, walau dari waktu ke waktu pantai sepertinya kian dekat ke lokasi sekolah,” jelas Dominggus D. Mbadi, Kepala Sekolah SLB Negeri Kanatang.
Diakui Dominggus, dari mata awamnya, bangunan pagar sebelumnya memang kontruksinya tidak akan mampu melawan kuasa alam dalam bentuk kerasnya terjangan gelombang pasang.
“Namanya juga kerjaan proyek jadi bisa dimaklumi jika usianya tidak panjang. Pondasinya saja tidak dalam. Tapi mau bagaimana lagi. Kecuali bangun temboknya setelah di pantainya dipasang pemecah gelombang macam di kampung Bugis sana, mungkin umur pagarnya lebih panjang . Tapi itukan tentu butuh waktu panjang dan biaya yang tidak sedikit,” pungkas Dominggus.(ion)