Waingapu.Com – Terjangan badai siklon tropis Seroja awal April lalu masih menyisakan jejaknya di beberapa wilayah di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Salah satunya adalah di Pantai Watuparunu, desa Lainjanji, Kecamatan Wulla Waijillu. Memang pesona pantai dengan ‘batu lobang’ serta tebing karsnya masih instagramable, sedap dimata dan cantik di kamera. Namun tidak demikian halnya dengan fasilitas penunjang yang sebelumnya asri dibangun pemerintah, juga tak mampu melawan kuasa alam.
Gapura atau pintu masuk pantai ini ambruk dengan rangka menganga ke atas, demikian terpantau ketika lokasi ini dikunjungi lebih dari sepekan silam. Tak hanya itu, jejak kerusakan juga nampak di fasilitas lainnya. Lopo dan juga home stay yang ada nampak rusak dan tidak lagi terawat sebagaimana sebelum terjangan seroja lalu. Atap alang tidak lagi rapi dan jendela home stay hanya tersisa bingkainya.

Di sisi lain juga terlihat kepingan prasasti tergeletak di pasir pantai. Dan yang juga tak bisa dianggap sepele adalah fasilitas MCK yang juga tak lagi tertata dan nampak jorok. Selain pintunya tak lagi layak, juga ketiadaan air memperburuk sanitasinya.
“Tadi saya mau ke WC tapi saat masuk ke dalam, aiihh biar sudah nanti singgah ke keluarga di Baing saja. Habis didlam juga banyak sampah, air juga tidak ada,” kata Riani, salah satu pengunjung yang kala itu ditemui di lokasi.

Dalam kesempatan terpisah, Dominggus Rawambawa, penjabat Kepala Desa Laijanji yang dihubungi media ini lewat gawainya pekan lalu, tidak membantah realita di pantai yang cukup populer itu. Diakuinya kerusakan itu sejak diterjang Seroja lalu.
“Sudah dianggarkan di dana desa untuk perbaikannya tapi belum keluar dananya,” tukas Dominggus. Besarannya dananya tidak dia ingat ketika ditanya. “Kalau besaran dananya saya tidak ingat persisnya berapa, takut salah omong lagi. Yaa saya juga belum lama ini ditunjuk jadi penjabat,” timpalnya.
Penataan kembali fasilitas pantai Watuparunu itu tak hanya karena lambatnya dana turun. Diakuui Dominggus, fokusnya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid – 19 juga menjadi hambatan yang tidak bisa dihindari. (ion)