Buta Aksara, Musuh Bersama Seluruh Warga & Pemerintah Se – NTT

oleh
oleh
Perangi Buta Aksara

Waingapu.Com – Buta aksara idealnya dipandang sebagai persoalan bersama seluruh Kabupaten dan Kota Se Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Semua elemen hendaknya saling bersinergi untuk memerangi buta aksara. Demikian intisari sambutan Gubernur NTT, yang dibacakan Stefanus Ratoe Oedjoe, Asisten Administrasi Umum, Pemprov.NTT, kala hadir dan membuka secara resmi perayaan Hari Aksara Internasional (HAI) ke – 53 Tingkat Propinsi NTT, di Lapangan Manda Elu, Kota waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Rabu (10/10) lalu.

“Khusus NTT, jumlah penduduk buta aksara kita sebesar 5,15 persen atau sebanyak 151.546 jiwa. Angka ini menurun signifikan jika dibandingkan data tahun 2015 yang mencapai 7,27 persen penduduk,” urai Stefanus seraya mengharapkan kedepannya, angka ini bisa terus ditekan atau diminimalkan. Karena tak bisa dipungkiri, buta aksara bisa menghambat optimalisasi upaya memerangi kemiskinan dan keterbelakangan daerah.

Baca Juga:  Sinergi Lima LSM Untuk Program Kemitraan & Hibah INOVASI Siap ‘Action’ Di Sumba

Perangi Buta Aksara

Dikutip media ini dalam siaran pers Biro Humas NTT, Asisten Administrasi Umum, Setda NTT juga memaparkan, angka warga buta aksara yang sudah lebih menurun dibandingkan tahun sebelumnya bisa menjadi acuan dalam penyusun perencanaan dan penganggaran dari ara pemangku kepentingan.

Dalam kesempatan yang sama, Stefanus juga mengingatkan untuk bersama mensukseskan Program Indonesia Membaca. “Pemerintah Provinsi NTT juga telah mencanangkan Gerakan Literasi pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2016 lalu. Gerakan Literasi ini tidak hanya dimaknai sebagai sebuah ajakan untuk membaca dan menulis. Lebih dari itu, gerakan ini diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan vokasional, sesuai konteks lokal, untuk meningkatkan kualitas hidup bersama,” tandas Stefanus.

Perangi Buta Aksara

Adapun dalam perayaan HAI se – NTT kali ini, Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole, menyatakan trima kasih atas kehadiran 875 peserta yang berasal dari berbagai Kabupaten se- NTT. Selain itu ucapan terima kasih kepada sejumlah elemen yang mendukung upacara pembukaan maupun rangkaian kegiatan HAI di kota Waikabubak. “Selamat datang di Sumba Barat, dan jika ada waktu luang seilakan menikmati aneka destinati wisata yang ada disini. Kabupaten Sumba Barat juga siap jika dipercaya menjadi tuan rumah beragam kegiatan baik itu tingkatan regional mapun nasional,”tandas Agustinus. Dalam kesempatan yang sama turut hadir, Farah Tayba, perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Australia. Dalam kesempatan memberikan sambutannya, Farah juga memberikan apresiasi untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Baca Juga:  Raskin Warga Ditahan Kades Kamanggih, Alasannya?

Seperti terlihat kala itu, hadir pula Johanna Lisapaly Kepala Dinas Pendidikan NTT, para pejabat yang mewakili Bupati se Pulau Sumba. Selain itu hadir Mark Hayward, Direktur Program INOVASI bersama jajarannya diantaranya, Basilius Bengoteku dan Stephany Charter. Yang juga menggembirakan, dalam HAI se – NTT ini, hadir pula perwakilan mitra INOVASI dari Provinsi Kalimantan Utara, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Sambutan meriah juga diberikan warga kota waikabubak, ketika dilangsungkannya parade dan karnaval para kontingen dari 17 Kabupaten/ Kota se – NTT. Sisi jalanan dari arah ex kantor Bupati Sumba Barat hingga lapangan Manda Elu, dijejali warga. Kontingen yang ambil bagian dalam karnaval dominan mengenakan pakaian khas dan aneka sajian khas adat dan budaya masing – masing. Para peserta nantinya dalam spirit yang termaktub dalam thema ‘Mengembangkan Ketrampilan Literasi yang Berbudaya, akan berkompetisi dalam 18 perlombaan, yang akan dilangsungkan hingga Sabtu (13/10) mendatang.(usa/ion)

Baca Juga:  Alat Fogging Terbatas, Sumba Timur Minta Bantuan Pemerintah Propinsi NTT

Komentar