Waingapu.Com – Bertempat di aula Hotel Elvin, Jalan Ahmad Yani, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Selasa (23/10) kemarin, Circle of Imagine Society (CIS) Timor dan INOVASI meluncurkan proyek yang bertujuan meningkatkan muti pendidikan Inklusi. Ceremonial Peluncuran Proyek bertajuk ‘Peningkatan Mutu Pendidikan Masyarakat Kabupaten Sumba Timur Melalui Implementasi Pendidikan Inklusi Guna Mendorong Kualitas Hasil Belajar Siswa’ itu dihadiri oleh Wakil Bupati Sumtim, Umbu Lili Pekuwali yang juga merupakan Ketua Forum Peduli Pendidikan Sumba (FPPS).
“Sebagaimana anak bangsa lainnya, kaum difabel tentu mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar 1945 serta ketentuan hukum lainnya. Oleh karena itu, walau dalam segala keterbatasan, upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan inklusi ini tentu sebagai langkah positif yang harus terus didukung dan dikembangkan,” tandas Umbu Lili dalam sebagian sambutannya.
Adapun pasca ceremonial peluncuran program dilanjutkan dengan pemaparan sejumlah pemateri yang berkaitan dengan pendidikan Inklusi. Selain Alain Oematan, Koordinator CIS Timor di Sumba, dalam paparannya menjelaskan tentang pendidikan Inklusi, selain itu juga hadir pemateri Goris Bah, perwakilan dari Dinas Pendidikan Propinsi NTT. Dalam materinya, Alain Oematan dihadapan para Kepala Sekolah Dasar, Aparatur Kecamatan dan Kepala Sekolah Dasar se Kecamatan Rindi, juga Kepsek SDLB Negeri Kanatang, memberikan pencerahan bahwasanya pendidikan Inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mengatur agar difabel dapat dilayani di sekolah terdekat, bisa berbaur bersama teman seusianya. Yang mana tentunya dapat belajar bersama dengan aksesibilitas yang mendukung untuk semua siswa tanpa terkecuali difabel.
Terpisah ditemui namun dalam lokasi yang sama, kepada media ini, Andika Dewantara, Fasilitator Daerah (FASDA) INOVASI Sumtim menjelaskan, untuk tahap pertama program peningkatan mutu pendidikan Inklusi ini akan difokuskan pada kecamatan Rindi sebagai area pilot project. Kedepannya setelah dievaluasi tentu bisa saja diperluas area cakupannya. Penjelasan Andika ini senada dengan harapan yang dikemukakan oleh Jusuf Waluwanja, Kepala Dinas Pendidikan Sumtim, yang juga hadir dan ditemui media ini yang ditemui sebelumnya.(ion)