Waingapu.Com – Dermaga Ferry, di Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT telah lebih dari setahun terakhir alami kerusakan. Selain karena termakan usia, kerusakan dermaga yang dibangun beberapa tahun silam itu seakan tak kuasa melawan cuaca buruk yang ditandai dengan angin kencang dan gelombang tinggi yang akhir-akhir ini masih terus terjadi.
Kerusakan yang terjadi pada dermaga itu berjalan seiring dengan kondisi saat ini, dimana telah lebih dari sebulan dermaga itu tidak disandari kapal Ferry antar pulau pasca larangan berlayar karena cuaca buruk dan angin kencang yang memicu terjadinya gelombang di perairan laut NTT mencapai tujuh meter.
Seperti terpantau Kamis (06/02) kemarin, beberapa bagian dermaga, seperti mobile bridge atau jembatan penghubung antara pelabuhan dan kapal ferry yang tidak bisa berfungsi system hidroliknya. Kondisi itu juga diperparah dengan pagar dan besi pengaman yang tak lagi nyaman untuk disandari atau dipegangi karena keropos dan berkarat. Bahkan beberapa bagian pelabuhan berlubang betonnya hingga berisiko bagi penumpang dan pengunjung akan jatuh tercebur jika tidak berhati-hati.
Adapun Dinas Perhubungan setempat tak bisa berbuat banyak menyikapi hal itu.”Kami hanya diberikan kewenangan operasional. Itu assetnya Pemprov. Kalau kami memang tetap merawatnya namun dengan dana terbatas seperti untuk pengecatan saja, tapi kalau ganti hydroliknya atau mobile bridgenya itu kewenangan propinsi,” jelas Umbu Y. Jaya Meha, Kepala Dinas Perhubungan Sumtim kala ditemui terpisah di ruang kerjanya.
Jaya Meha juga menambahkan, terkait kerusakan itu, pihaknya telah beberapa kali menyampikan kepada Dishub. Propinsi. “Sempat diperbaiki beberapa waktu lalu, namun tidak bisa dilakukan sekaligus karena dana yang mungkin saja terbatas. Untuk beberapa titik yang alami kerusakan seperti berlubang dan keropos pagar pengamannya, kami dalam waktu dekat akan melengkapi dengan tanda larangan atau peringatan, agar potensi kecelakaan bisa lebih diminimalisir,” timpalnya.(wyn)