Spirit Luar Biasa Dari Siswi Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri-Kanatang

oleh
oleh
Pembacaan Puisi

Waingapu.Com – Tidak banyak figur yang punya kepercayaan diri juga spirit untuk terus maju dan belajar kala berada dalam keterbatasan. Berpasrah diri, mengucilkan diri, mengutuk diri sendiri dan bahkan mengecam Sang Khalik, acapkali dilakukan sejumlah figur kala keterbatasan dirasa membelenggu. Namun tidak demikian halnya dengan Elizabet Dapa, dalam keterbatasan yang dimiliki, Lisa demikian biasa dirinya disapa tetap memelihara asa untuk terus belajar dan mengekspresikan diri dan talentanya.

Sebagai penyandang disabilitas, Lisa mengisi hari-harinya dengan belajar dibimbing para guru di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN)-Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Kemampuannya dalam menulis dan membaca puisi terus diasah oleh para guru pembimbingnya. Dan ketika diberikan kesempatan, Lisa tidak ragu untuk menampilkan dan membacakan karya puisinya.

Baca Juga:  Huke Ditemukan Tak Bernyawa di Laut Kanatang

Seperti yang terjadi saat ceremonial peluncuran program atau proyek bertajuk ‘Peningkatan Mutu Pendidikan Masyarakat Kabupaten Sumba Timur Melalui Implementasi Pendidikan Inklusi Guna Mendorong Kualitas Hasil Belajar Siswa, Selasa (23/10) silam. Lisa tampil di aula Hotel Elvin disela-sela acara yang diselenggarakan oleh Circle of Imagine Society (CIS) Timor dan INOVASI itu.

Berikut baitan puisi karya Lisa ;

Semangat Dalam Keterbatasan

Malam kian gelap gulita, rembulan pun berselimut awan
Tiba-tiba hujan turun bergitu deras, terseok berjalan
dalam fisik tiada kesempurnaan.
Keterbatasan ini tak membuat semangatku hancur
Dan tak akan menghalangi langkah untuk mencapai cita.

Memang mereka pandang aku makhluk rendahan
Kami ini sering dilupakan, tidak diingat
Kalaupun diingat, seringkali tidak tercatat
Kalaupun dicatat seringkali kami tidak dianggap
Kalaupun dianggap, seringkali tidak dilayani
Kalaupun dilayani, seringkali tidak maksimal
Tertatih-tatih dalam memburu kesempatan

Kami juga anak bangsa yang punya hak hidup, belajar dan melayani
Tapi kuyakin Tuhan melihatku dalam keelokan
Karena hati kunci keutamaanku

Kata-kata yang teruntai dalam bait-bait puisinya dibacakan dengan penuh penghayatan. Ada spirit yang mau dikemukakan dan hendak dibagikan dalam puisinya. Lisa mengajak rekan-rekan sesama disabilitas dan juga siapapun yang merasa gundah karena keterbatasan yang mendera, untuk terus optimis dan pantang untuk berputus asa. (ion)

Baca Juga:  Kompetensi Guru & Literasi Siswa Jadi Hambatan Pendidikan Di Sumba Timur

Komentar