Diduga Banyak Pedagang Nakal: Bulog Waingapu Hentikan Operasi Pasar Beras

oleh
oleh

Waingapu.Com – Kantor Bulog Divisi Regional (Divre) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) NTT, menghentikan operasi pasar. Padahal pekan lalu, Bulog gencar

melakukan operasi pasar yang bertujuan untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Dalil Bulog menghentikan operasi ini adalah untuk melakukan evaluasi agar operasi pasar nantinya benar-benar efektif.

“Terakhir kami lakukan operasi pasar di Kecamatan Pahunga Lodu, setelah sebelumnya mendapatkan laporan dan keluhan dari camat di sana perihal harga beras 12 ribu rupiah per kilogramnya. Hari ini kami hentikan untuk evaluasi guna mencari sistem operasi yang paling efektif, ” jelas Dominggus Fo’Es, Kepala Bulog Divre Waingapu, ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (02/03) siang.

Baca Juga:  Kasus Penyelundupan Cendana Tak Jua Tuntas

Lebih lanjut Dominggus menjelaskan, evaluasi dimaksudkan untuk mencari mekanisme operasi pasar beras yang paling efektif, hingga nantinya beras benar-benar tepat sasaran kepada masyarakat ekonomi lemah yang paling membutuhkan ketika disalurkan.

”Kami dapat masukan dan informasi dari bagian Ekonomi Setda Sumba Timur, bahwa adanya masukan dan keluhan sdari masyarakat perihal adanya dugaan permainan dari para pedagang besar memborong atau membeli beras bulog selama operasi. Mereka menggunakan kaki tangannya yang terkesan seperti halnya warga biasa,” lanjut Dominggus.

Nantinya, demikian papar Dominggus lebih jauh, operasi pasar beras akan cenderung dilakukan di Kantor Kelurahan atau di Kantor Desa dengan didampingi lurah atau kepala desa hingga lebih mengenal warganya yang benar-benar membutuhkan beras dengan harga terjangkau.

Baca Juga:  Caraka Jaya Niaga Merapat di Waingapu

Sejak operasi digelar hari Kamis (26/02) lalu, Bulog Waingapu telah menyalurkan beras sebanyak 50 ton dalam operasi pasar dengan rincian 35 ton selama operasi pasar di Pasar Inpres Matawai-Waingapu dan 15 ton disalurkan dalam operasi pasar di Kecamatan Pahunga Lodu (wyn)

Komentar