Waingapu.Com – Upaya jajaran Dir-Narkoba Polda NTT dengan di back up penuh oleh Sat Narkoba Polres Sumba Timur (Sumtim) yang terus menguber pengguna dan pengedar Narkoba di Sumtim rupanya mulai membuat keder para pelaku. Paling tidak hal itu nampak dari niat AH dan keluarga untuk menyerahkan diri sebagai salah satu bentuk kesadaran bahwa narkoba telah menjadi musuh bangsa.
Yaa, AH dikabarkan telah menyerahkan diri Sabtu (28/02) siang kemarin. Demikian informasi yang berhasil diperoleh wartawan dari sumber-sumber di lingkup ”Korps Tribrata” Sumtim.
Lebih lanjut informasi yang terangkum dari sumber-sumber yang minta identitasnya dirahasiakan tersebut menyatakan, AH menyerahkan diri setelah sebelumnya menghubungi petugas Polres untuk selanjutnya menjemput AH di kediamannya.
AH kemudian dibawa ke Sat Narkoba Polres Sumtim lalu kemudian baru diserahkan ke aparat Dir Narkoba Polda NTT yang mana kemudian dibawa ke tempat penginapan mereka di salah satu wisma di Kelurahan Matawai, Kota Waingapu. Rencananya AH akan diberangkatkan ke Kupang untuk ditahan dan jalani pemeriksaan lanjutan pada hari Senin (02/03) esok.
Sumber lainnya, masih dari jajaran aparat menyebutkan, selama dalam penahanan sebelum diberangkatkan ke Kupang ER, telah mulai ‘bernyanyi’ menyebutkan sejumlah nama rekan-rekan sesama pengguna barang haram tersebut.
Harapan agar kasus ini bisa menjadi gerbang pengungkapan figur-figur besar dan cukup akrab dibenak khalayak terkait sebagai pemakai, penyandang dana untuk pengadaan ‘bubuk surga’ itu asanya akan terbuka seiring dengan penyerahan diri AH.
Informasi soal jumlah barang bukti yang berhasil diamankan aparat hingga kini memang masih simpang siur. Setelah sempat disebutkan sebanyak 21 paket sabu-sabu siap edar dan paket yang masih belum dikemas dalam paket-paket kecil bersama sejumah alat hisap, juga kemudian disebutkan sebanyak bahwa sebanyak 35 paket siap edar yang diamankan dimana 33 paketnya ditemukan di kamar AH.
Namun pastinya barang haram tersebut dalam jumlah cukup signifikan yakni mencapai puluhan paket, terbesar untuk kasus serupa di Sumtim bahkan mungkin juga NTT.
Statemen resmi dari petinggi Polres Sumtim maupun dari Dir Narkoba Polda NTT hingga kini masih ditunggu khalayak (ion)