Empat Wanita Batal Berangkat dari Bandara UMK, Diduga Mau Jadi Pekerja Migran Ilegal

oleh
TJW Ilegal

Waingapu.Com – Empat orang wanita dengan aneka latar belakang usia, Kamis (23/06/2022)  sekira pukul 06:00 WITA pagi tadi dibatalkan keberangkatannya dari Bandara Umbu Mehang Kunda oleh Tim KP3 Udara dan Petugas dari Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Sumba Timur. Ikhwal pembatalan keberangkatan mereka dengan tujuan akhir bandara Juanda – Surabaya itu,  karena menunjukan gelagat yang mencurigakan. 

Terlihat kala itu, empat wanita itu diamankan ke Pos KP3 Bandara UMK, dua diantaranya mengenakan jaket jeans, seorang bersweater merah dan satunya berkaos putih. Nampak pula saat itu, Sharlotha Hau, Kepala Bidang (Kabid) P2TK bersama seorang staf Distransnaker setempat sempat berdialog dengan keempat wanita itu. 

Baca Juga:  Pasca Kecelakaan Kerja, Distransnaker Akan Panggil Seluruh Vendor di PT.MSM

“Ini kami mau bawa ke kantor dulu, nanti di sana baru kami data lebih lanjut,” timpal Sarlotha,

Informasi yang diperoleh media ini dari Nico Pandarangga, Kepala Dinas (Kadis) Transnaker Sumba Timur, lebih dari sejam berselang mengatakan, keempat wanita itu tidak mau mengakui tujuan mereka menjadi pekerja migran ke Malaysia. 

“Mereka tidak mengaku dan bilangnya mau ke Surabaya. Tapi ketika ditanya di sana nanti mau ke mana dan siapa yang jemput, tidak bisa mereka jelaskan dengan baik dan rinci,” jelas Nico dari balik gawainya itu. 

Apalagi seorang diantaranya, kata Nico yang mengaku berasal dari Sumba Barat, selalu bertutur dengan dialek melayu yang cukup kental. Realita itu yang makin meyakinkan pihaknya untuk membatalkan keberangkatan mereka dan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.

Baca Juga:  Keluarga Robianton & Hironimus Terima Santunan BPJS Ketenagakerjaan Waingapu

“Ini satu yang dialek Melayu kental, kita curigai sebagai perekrut walaupun dia tidak mengakuinya. Dari empat orang ini tiganya dari Sumba Barat, satunya dari Tabundung, Sumba Timur,” urai Nico sembari menyatakan trik para perekrut kini kian canggih dan lihai, sehingga petugas juga harus cermat dan tak boleh kalah jeli.

“Tahun ini saja ada tiga kasus serupa yang kita tangani dan kembalikan, juga berkoordinasi dengan Distransnaker Sumba Barat,” timpalnya. 

Dihubungi terpisah via pesan WhatsApp sekira pukul 12:31 WITA,  Sarlotha Hau menyatakan, keempat wanita yang ditenggarai berniat menjadi pekerja migran tanpa dokumen legal itu telah dipulangkan ke asal masing-masing. “Mereka tidak mau juga katakan siapa yang rekrut. Ini mereka sudah mau dibawa atau mau di antar ke alamat asal masing-masing,” jelasnya. (ion)   

Komentar