Waingapu.Com, Kupang – Musyawarah Daerah (Musda) ke-3, Forum Pengurangan Resiko Bencana (Forum PRB) Propinsi NTT, tuntas terlaksana. Kepengurusan baru juga telah terbentuk atas dasar musyawarah mufakat. Dilaksanakan selama dua hari, Kamis (23/06/2022) hingga Jumat (24/06/2022) di Hotel Neo Aston – Kupang, bersepakat untuk memilih Norman Riwu Kaho sebagai Ketua Forum PRB NTT, masa bhakti 2022 – 2026. Soliditas Pentahelix menjadi hal yang putama untuk dibangun ke depannya dalam tugas dan pengabdian seluruh anggota Forum.
Para pengurus yang berasal dan berlatar belakang ragam elemen dan profesi itu dikukuhkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekda. Propinsi NTT, Yohana Lisapaly. Usai pengukuhan, Norman dalam sambutannya menegaskan pentingnya semangat kolaborasi, soliditas serta solidaritas pentahelix dikuatkan. Apalagi, sebut akademisi dari Undana itu, NTT merupakan wilayah yang tak hanya dianugerahi aneka keunggulan dan potensi, namun juga rawan terjadinya aneka bencana. Kesiapsiagaan penting untuk terus dikampayekan dalam Forum PRB, dan selanjutnya kepada masyarakat.
“Kesiapsiagaan itu wajib dan penting diimplementasikan oleh anggota forum, dan selanjutnya diteruskan pada warga masyarakat. Kita harus ingat dan sadar bahwa semua jenis bencana yang pernah terjadi di dunia ini sejatinya berpotensi terjadi di NTT,” tegasnya.
Usai mengukuhkan kepengurusan Forum PRB – NTT, PLt. Sekda. NTT, Yohana Lisapaly selain memberikan ucapan selamat juga menitip asa seiring dengan adanya figur – figur muda sebagai pengurus forum.
“Ada banyak figur muda dan potensial yang mana tentunya punya semangat yang bergelora untuk mengabdi. Saya optimis dari waktu ke waktu kepengurusan ini akan bekerja dan berkarya dengan optimal dan berkolaborasi dengan seluruh jejaring yang ada,” tandasnya.
Dalam Musda ke-3 Forum PRB NTT itu, selain mengakhiri masa jabatan dan pengabdian Buce Ga sebagai ketua Forum PRB periode sebelumnya, mengukuhkan Norman Riwu Kaho sebagai ketua yang baru, juga sejumlah nama diberikan amanah untuk menjadi pengurus. Untuk jabatan Wakil Ketua I (satu) Siska Solokana, Wakil Ketua II (dua) Desderia Kani. Posisi Sekretaris ditempati oleh Feliks Batara dan Anita Garcia Un dipercaya menjadi Bendahara.
Dalam kegiatan itu, juga dikukuhkan komposisi sejumlah Kelompok Kerja (Pokja) serta Dinamisator. Dina Soro dari Yayasan Pikul yang mengkoordinir Pokja Advokasi, Helda dari MDMC pada Pokja Pengelolaan Pengetahuan dan Pengembangan Kelembagaan, Gasper Losa Manisa dari BPBD NTT untuk Pokja Tanggap Darurat, Rekontruksi, Rehabilitasi.
Sedangkan Lenny Mooy, Laurens Leba Tukan, masing-masing dipercaya menjadi dinamisator Akademisi dan Media. Damiana untuk dinamisator Masyarakat Ekonomi, Rafael Guti serta Hein Peter Ahab dipercaya menjadi dinamisator untuk Masyarakat Sipil serta Pemerintah. (ion)