Imbas Penolakan Sejumlah Warga, Proyek Jalan di Kawasan Pada Dita Dipindahkan 

oleh
oleh

Waingapu.Com – Penolakan sejumlah warga terkait dengan proyek jalan di kawasan Pada Dita, Kelurahan Prailiu, Kabupaten Sumba Timur akhirnya dipindahkan. Sejatinya proyek yang didanai APBD Sumba Timur senilai lebih dari Rp1,3 Miliar itu lokasinya di mulai dari sekitar GOR San Siro dan berakhir di depan gerbang masuk Kambaniru Hotel. 

Informasi seputar perpindahan lokasi proyek dimaksud awalnya diperoleh Wartawan dari Lius Tede Lay, Ketua RT 12 Kelurahan Prailiu, Rabu (9/11/2022) siang kemarin. Dikatakannya, penolakan itu terkait dengan keberatan beberapa warga sehubungan dengan pelebaran jalan sampai dengan 6 meter.

“Awalnya di sana tempatnya jalan masuk setelah GOR San Siro. Namun karena ditolak beberapa warga yang tidak mau lahannya sebagian diambil untuk pelebaran jalan. Akhirnya dipindahkan di sini,” jelas Lius.

Baca Juga:  Dokter PTT & Internship Sumba Laksanakan Seminar & Workshop Nasional

Ihwal penolakan dan kemudian dipindahkan lokasi proyek dalam program penyelenggaraan jalan dengan nama paket pekerjaan peningkatan jalan Pada Dita Kecamatan Kambera itu dibenarkan oleh Yohanis Njurumana, Kepala Dinas PUPR Sumba Timur. Ditegaskanya, ketika dihubungi via pesan WA-nya, Kamis (10/11/2022) petang tadi, pemindahan itu karena sejumlah  warga menolak untuk sebagian lahannya dipakai buat proyek peningkatan jalan, dengan disesuaikan standar Kabupaten.

Upaya pendekatan oleh Lurah dan Camat, kata Yohanis telah pula dilakukan. Hanya sayangnya tidak membuah hasil sesuai harapan. Padahal selama dua bulan warga didekati kedua figur pimpinan wilayah itu,  namun tidak berhasil mencapai kesepakatan terkait ganti rugi lahan.   

Baca Juga:  Pantai Pada Dita & Mangrove Pikat Jemaat GKS Payeti Cabang Kallu

Terpantau di lokasi, aktifitas proyek yang dikerjakan oleh CV Terang Jaya sebagai penyedia jasa dan CV. Disen Konsultan yang dipercaya untuk konsultan pengawas, telah berprogres sekira 80 persen. Jalan yang disebutkan nantinya akan di hotmix itu, melintasi Pasar Prailiu baru, yakni sebuah pasar dengan 50 lapak kios  yang dibangun untuk menampung para pedagang ex depan lapangan pacuan Rihi Eti. Sekalipun pasar itu kini telah sepi tanpa aktifitas, namun sejumlah pihak berharap dengan selesainya jalan ini, ke depannya bisa memantik semangat para pedagang untuk kembali menghuninya (ion) 

 

Komentar