Waingapu.Com – Lebih dari lima ratus anakan mangrove (bakau) ditanam bersama oleh Para siswa dan siswi SMA Negeri 03 Waingapu di muara dan Pantai Pada Dita, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Jumat (15/03) pagi lalu. Aksi simpatik dan peduli lingkungan itu berlangsung dalam suasana kebersamaan dan sukacita bersama duta Yayasan Life Jepang dan Yayasan Komunitas Radio Max FM. Turut hadir dan ambil bagian dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Sumtim, Umbu Lili Pekuwali didamppingi Kasubag Humas & Protokol Setda. Welem D. Djara Dale.
“Apresiasi yang tinggi bagi Max FM yang menggandeng para siswa dan siswi dari SMA Negeri 03 Waingapu untuk aksi yang positif ini. Tentu kami harapkan, ini bisa menjadi contoh yang baik bagi lembaga atau elemen masyarakat lainnya. Jika kita mengajak kaum milenial ini untuk bersama menanam bakau dan mencintai lingkungan, tentunya mereka juga akan punya kesadaran untuk bersama menjaga dan melestarikannya,” tandas Umbu Lili kepada para wartawan usai melakukan penanaman bakau saat itu.
Lebih jauh Umbu Lili yang kala itu juga didampingi Melkianus Nggaba Ngunjurawa, Kepala Sekolah SMAN 03 yang popular dengan sebutan SMANTIG itu menjelaskan, bakau bisa menjadi penangkal atau paling tidak meminalisir problem abrasi pantai. Selain itu tentunya bahaya tsunami dan gelombang pasang (rob) juga bisa ditangkal ataupun diminimalkan.
“Ini anak kelas 10 dan 11 bahasa yang kami libatkan. Jadi selain mereka bisa menunjukan rasa cinta pada lingkungan dengan tanam mangrove, juga bisa berinteraksi dengan tiga sahabat kita dari Life Jepang. Kebetulan di sekolah kami ada pelajaran bahasa Jepangnya juga,” jelas Juniaty Simanulang, guru bahasa Jepang SMANTIG itu.
Di tempat yang sama, Heinrich Dengi, direktur Yayasan Komunitas Radio Max Fm, kepada wartawan menjelaskan kegiatan ini bukanlah yang pertama kali, namun secara kontinyu dilakukan. Hanya saja, kata Dia, lembaga atau elemen yang dilibatkan beragam.
“ Kalau hari ini kita berkolaborasi dengan SMANTIG dan Life jepang, yang lalu – lalu pernah pula dnegan elemen lainnya, bahkan dengan rekan – rekan wartawan pernah. Dan kami tidak hanya sebatas tanam, namun ke depan tetap kami pantai dan rawat. Haraan kami ke depan lembaga lain bisa terlibat pula. Kami juga apresiasi pak Wabup yang turun langsung juga mengecam aksi pengrusakan bakau yang telah jadi di dekat jembatan Manubara tadi,” papar Heinrich.
Kegiatan yang berlangsung penuh keakrapan itu, dimulai sejak pukul 07 : 00, dan baru berakhir sekira pukul 10: 30 WITA. Selain para siswa dan siswi, sejumlah guru dan pemerhati lingkungan lainnya juga nampak hadir dan bersama menanam mangrove. Bahkan tim liputan “The Nation” dari Metro TV juga ambil bagian dan meliput kegiatan ini.(ion)