Kadistan TPH Sumba Timur Janjikan Tuntaskan Polemik Poktan di Heikatapu

oleh
oleh
Johanis Hiwa Wunu

Waingapu.Com – Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura (Kadistan TPH) Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Johanis H. Wunu memastikan akan menuntaskan permasalahan atau polemik antara Ketua dan sejumlah anggota Kelompok Tani (Poktan) Kata Luri Hamu, di Desa Heikatapu, Kecamatan Rindi. Hal itu ditegaskannya ketika dikonfirmasi media ini, Sabtu (24/03) siang lalu via gawainya.

“Memang benar kami telah terima surat pengaduan dari beberapa anggota kelompok tani dari Heikatapu. Dan saya begitu menerima surat dimeja langsung menugaskan staf saya untuk ke Heikatapu dan bertemu dengan Kepala BP3K di sana. Saya minta dan tegaskan melalui staf saya untuk meminta BP3K, Kepala Desa dan juga Ketua Kelompok untuk sama-sama mengatur waktu pertemuan dengan seluruh anggota kelompok, agar dalam pertemuan itu bisa diungkapkan langsung masalah-masalahnya dan dicarikan solusi terbaik untuk semua,” papar Yohanis.

Baca Juga:  Caraka Jaya Niaga Merapat di Waingapu

Lebih lanjut Yohanis menjelaskan, pihaknya melalui para staf yang ditugaskan sebenarnya pernah bertemu langsung dengan Yusak Meta Yiwa, selaku ketua Kelompok Tani, dan khusus untuk pelbagai alat yang diberikan sebagai bantuan dari Dinas Pertanian seperti mesin pompa, hand tractor dan alat lainnya sebenarnya oleh ketua tidak dikehendaki untuk dikelola sendiri. Namun karena sejumlah anggota kelompok disebutkan hanya mau menggunakan alat tapi enggan untuk berkontribusi untuk sewa dan pendanaan guna pembelian bahan bakar dan perawatan, maka ketua kelompok menggamankan dan menggunakan sendiri.

“Ketua bilang mana banyak yang mau pakai, tapi tidak mau tanggung biaya untuk BBM maupun perawatan. Jadi ketua bilang yaa kalau begitu biar sudah saya pakai sendiri. Kalau untuk bibit kedelai, mereka sudah tanam, jadi dibagikan kepada anggota yang belum tanam,” jelas Yohanis.

Baca Juga:  Mendes PDTT Yakin Dalam Tiga Tahun Warga Miskin di Sumba Timur Sirna

Sejumlah keluhan lainnya yang diadukan, pada prinsipnya, demikian Yohanis akan diselesaikan dalam pertemuan yang nantinya digelar dan disepakati waktunya.

Sementara itu, Yusak Meta Yiwa, yang dikonfirmasi media ini melalui gawainya, Minggu (25/03) malam lalu terkesan kaget dirinya dilaporkan ke Dinas Pertanian. “Ooo jadi saya dilaporkan ke Dinas, saya mau dipanggil ke Dinas Pak,” tanggapnya diawal pembicaraan.

Namun demikian ketika dijelaskan lebih jauh, pihaknya menyatakan kesiapannya untuk bertemu dan berdialog dengan para anggota kelompok yang mengadukannya. “Kepala BP3K belum datang ke saya, kalu datang ke saya dan nanti mau pertemuan dengan anggota kelompok juga Kepala Dinas saya siap Pak,” tandasnya.(ion)

Baca Juga:  Bawang Palindi Berikan Bukti, Dipanen Justru Pada Puncak Musim Kemarau

Komentar