Waingapu.Com – Konon disebut, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT miliki hampir seratus sungai yang tak pernah kering sekalipun musim kemarau. Itu artinya, disepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) itu terdapat potensi lahan yang bisa dioptimalkan pemanfaataannya. Perlu terobosan dan perubahan perilaku hingga penggunaan teknologi tepat guna untuk pemanfaatan lahan secara optimal, dan itu hanya bisa terealisasi jika spirit warga bersinergi apik dengan para pengambil dan penentu keputuan dan kebijakan. Nurani yang peka plus kerendahan hati para petinggi niscaya berbuah kesejahteraan dan peningkatan ekonomi warga.
Demikian secuil kesan dan pesan yang ditinggalkan Marsekal Muda (Purn) Robert Soter Marut, kala bersama warga dampingan Yayasan Komunitas Radio Max Waingapu, di Kampung Kallu, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, saat melakukan panen perdana bawang tug-tug dan aneka sayuran, Kamis (12/10) siang kemarin.
“Sungguh menyentuh apa yang dilakukan dan diperkenalkan oleh Yayasan Komunitas Radio Max Waingapu ini. Dengan teknologi sederhana dan ramah lingkungan, mereka member contoh dan membimbing para petani untuk bisa menghasilkan dan meningkatkan penghasilan dan ekonominya dengan mengoptimalkan DAS. Tekad yang didukung kreatifitasnya bersinergi dengan warga terbukti bisa menunjukan kekeringan dan kemarau sekalipun warga masih bisa menanam dan panen,” urai Robert dengan kening bercucur keringat dan basah juga oleh keringat, ditengah bedeng kebun bawang tug-tug.
“Masih banyak warga yang punya semangat untuk survive sekalipun kemarau, ada teknologi Barsha dengan kincirnya yang mampu memompa air ke ketinggian ekstrim walau tanpa sedikitpun digerakkan oleh listrik dan tanpa bahan bakar. Tinggal pemerintah memberi support nyata. Perlu kerendahan hati dari para pengambil keputusan dan kebijakan, perlu kecepatan dan ketepatan untuk itu jika mau membuat NTT umumnya dan Sumba Khususnya jadi lebih baik dan maju,” papar Robert yang juga telah mengenalkan diri dan niatannya sebagai bakal calon Gubernur NTT itu.(ion)