Waingapu.Com – Waktu terus bergulir menuju pelaksanaan pilkada serentak yang rencananya dilaksanakan pada 09 Desember mendatang. Tahapannya pelaksanaannyapun
hingga kini terus bergulir. Namun keraguan akan tersedianya daya listrik sepanjang pelaksanaan tahapan Pilkada, khususnya disaat-saat urgen semisal pencoblosan, penghitungan hingga rekapitulasi suara tak juga reda bergulir dalam pusaran kekuatiran semjumlah kalangan di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT yang juga akan menjadi bagian dalam hajatan politik tersebut juga menjadi daerah yang cukup rentan dengan padamnya aliran listrik secara tiba-tiba alias dadakan.
Kekuatiran terhadap ketersediaan dan kepastian pasokan listrik terutam disaat-saat penting dan paling menentukan dalam proses Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumtim untuk lima tahun mendatang itu bahkan mengemuka dalam acara sosialisasi Pengembangan Pengawasan Pemilu Partisipatif yang digelar Bawaslu NTT dan Panwaslu Sumtim di gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, pekan lalu.
“Rentan dengan kondisi mati lampu atau listrik padam di Sumba Timur ini. Oleh karena itu, perlu adanya MOU antara PLN dan penyelenggara Pilkada dalam hal ini Panwaslu dan KPUD. Kepastian pasokan listrik tentu akan meminimalisir potensi kerawanan terkait dengan hajatan politik ini,” saran Marlan Umbu Hina, seorang penggiat LSM yang hadir dalam acara tersebut.
Sejalan dengan harapan tersebut, pihak KPUD setempat juga menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak PT. PLN (persero) Area Sumba. ”Dalam Tahapan seperti perhitungan suara sangat dibutuhkan penerangan. Apalagi ada ketetentuan yang mengatur kalau perhitungan dilakukan hingga malam hari harus ada penerangan cahaya yang memadai. Pengalaman pada Pileg lalu ada banyak yang komplain karena terjadinya mati lampu. Belajar dari hal ini maka kami akan berkoordinasi dengan PLN untuk bisa memberikan kepastian daya listrik terutama disaat-saat krusial,” papar Oktavinus Landi, juru bicara KPUD Sumtim, kala ditemui di sekretariat KPUD, Senin (02/11) siang kemarin.
Sementarsa itu, pihak PT. PLN (Persero) area Sumba, meyakinkan akan optimal mengawal pelaksanaan pilkada dalam bentuk kepastian penyediaan daya listrik.
”Pada saat penghitungan suara kami akan stand bye genset kita di KPUD bersama petugas-petugas kami hingga listrik bisa tetap nyala. Sementara untuk kecamatan-kecamatan juga nanti akan kami backup optimal dengan melibatkan seluruh kemampuan yang ada,” tandas Faisal Risa, Manager PT. PLN (Persero) Area Sumba, yang ditemui terpisah diruang kerjanya.
Kepastian ketersediaan daya listrik terutama di saat-saat urgen proses Pilkada serentak nanti menjadi salah satu ajang pembuktian keseriusan PLN mengawal Pilkada, sekaligus menjadi sarana PLN merehabilitasi reputasinya di mata publik NTT.(ion)