Menghikmati Musim Hujan Lewat Festifal Seni & Kencan Buku

oleh
oleh
Baca Buku Gratis

Waingapu.Com – Lewat festival seni dan kencan buku, adalah cara Komunitas Pustaka Jalanan Leko Kupang untuk menghikmati hujan. Hal ini berangkat dari adat istiadat dalam tradisi masyarakat Dawan Timor Tengah Utara (TTU), untuk menyambut hujan-musim tanam (ul ton). “Setiap tahun masyarakat Dawan Timor Tengah Utara (TTU), biasanya menghikmati musim hujan dengan pesta kecil yang dikenal dengan sebutan Tpoi Ton,” demikian Koordinator Komunitas Pustaka Jalanan Leko Kupang, Herman Efryanto Tanouf, di Kupang, Sabtu (9/12/).

Kepada Waingapu.Com, dia menjelaskan, Festival Seni Tpoi Ton sengaja dilaksanakan sebagai upaya komunitas itu untuk memilihara budaya dan adat istiadat yang ada. “Tujuan ritual adat Tpoi Ton bagi masyarakat adat sendiri agar hujan turun teratur. Tanah diberkarti, dan benih yang ditanam kelak bisa bertumbuh subur. Kita melestarikan budaya dan tradisi lokal meski dimaknai sesuai kondisi aktual,” jelasnya.

Baca Juga:  Wajib Berbusana Adat: Raker Pamong Praja Kembali Digelar

Sebagai sebuah komunitas pustaka jalanan, Leko Kupang, menghikmati musim hujan dengan kencan buku dan pentas seni. Hal ini seperti yang dilakukan di Aula Utama Museum Provinsi NTT sejak Jumat-Sabtu (8-9/12/2017). Disaksikan Waingapu.Com, di hari terakhir festifal seni Tpoi Ton, Aula Utama Museum Provinsi NTT ramai dikunjungi. Pengunjung terlihat menikmati pameran seni rupa yang dipajang oleh para pegiat seni.

Pameran Budaya

Selain itu pengunjung juga membaca aneka buku secara gratis yang disiapkan oleh Komunitas Pustaka Jalanan Leko Kupang. “Kencan buku ini agenda tetap setiap akhir pekan. Biasanya pagi hari kita di lokasi care freeday dan sore di Taman Nostalgia. Tapi hari ini lokasi kencan bukunya di sini saja,” tambah Tanouf.

Baca Juga:  Ketua DPRD Sumba Tengah Tegaskan Tindakan ‘Kawin Tangkap’ Bukan Budaya

Informasi yang dihimpun Waingapu.Com di lokasi Festival Seni Tpoi Ton, usai pameran karya rupa dan kencam buku, akan dilanjutkan pemutaran film-film pendek yang melibatkan Komunitas Film Kupang (KFK). Selain itu pementasan teater dan monolog akan menjadi puncak Festival Seni Tpoi Ton pada Sabtu (09/12) malam.

Tiga pementasan akan ditampilkan yakni, “Pencuri Periuk Tanah” (monolog) dengan pelakon Dejan Djenlau, penulis naskah dan sutradaranya adalah Abner Raya Midara. “Teror” (monolog) dengan pelakon Anggi Prischa, dari naskah karya Putu Wijaya dan disutradarai oleh Abdy Keraf. Sandiwara “Bunuh Diri” akan dipentaskan oleh Teater Satu Timor. Penulis naskah Abner Raya Midara dan disutradarai oleh Decky Seo.(roman)

Baca Juga:  Masyarakat Hukum Adat Lukuwalu Siap Gelar Ritual Di Katuada Njara

Komentar