Waingapu.Com – Pasca dirilisnya berita oleh media ini terkait sinyalemen oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) miliki side job menyusun dokumen penawaran proyek, bahkan menjadi ‘figur kunci’ dalam penentuan mulusnya penawaran proyek yang diajukan kontraktor untuk keluar sebagai pemenang, yang mana tentunya dengan kesepakatan fee, wartawan media ini juga sesama rekan pegiat media lainnya mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Informasi itu kian mengalir kencang, seiring dengan pemberitaan terkait pernyataan dan penjelasan Thony Saut Situmorang, salah satu pimpinan KPK ketika diwawancarai media ini beberapa hari lalu.
Informasi yang diberikan dan diperoleh para awak media, selain dikirimkan lewat messenger media sosial popular Facebook(FB), juga lewat pengiriman pesan lewat apilkasi WhatApps (WA). Informasi yang diperoleh dengan harapan agar bisa diteruskan ke KPK.
“Kirim saja nama dan nomer HP mereka ke KPK, biar nanti KPK yang teropong. Habis sudah kelewatan juga naa,” bunyi sebuah pesan yang dikirimkan seseorang lewat chatting di messenger ke media ini. Harapannya yang tidak bertepuk sebelah tangan karena langsung terealisir oleh awak media.
Menariknya tak hanya mendapatkan informasi seputar ‘mainan’ para ASN dalam kaitan penawaran dan lobi proyek, juga diperoleh informasi seputar oknum-oknum ASN yang juga mengerjakan proyek. Mengerjakan proyek ini memang sulit diendus dan dibuktikan, karena dikemas dengan rapi. Pasalnya tetap CV atau badan usaha yang mengerjakannya adalah milik kontraktor, namun tetap yang maju dan melakukan lobi-lobi adalah oknum ASN atau orang-orang kepercayaanya.
Tak hanya itu, informasi yang diperoleh awak media bahkan hingga nama-nama sejumlah ASN yang diduga menduakan hatinya padahal telah miliki pasangan resmi. Juga ASN yang absen dengan durasi lama namun tetap menerima hak-haknya layaknya para ASN yang bermandikan peluh dan keletihan saban hari kerja.
“Saya bukan hanya dapat informasi nama dan nomer ASN yang kerja dokumen penawaran proyek, tapi juga yang kerja proyek. Ada juga yang kasih informasi ASN yang selingkuh dan bolos kerja sekian lama tapi tetap terima gaji,” ungkap Nona Tari, demikian salah satu rekan jurnalis biasa disapa.
“Kalau satu CV atau kontraktor sudah kerja proyek sampai lebih dari tiga bahkan sampai lima atau tujuh proyek, itu sudah patut dicurigai. Dua atau tiga paket boleh jadi riil punya dan untuk si kontraktor tapi sisanya tdak salah jika ditenggarai milik oknum tertentu, bisa ASN atau politisi bahkan pejabat,” jelas salah ASN yang sejatinya juga punya jabatan dilingkup Pemkab. Sumtim, yang enggan namanya diexpose kala berdiskusi dan menanggapi berita yang sebelumnya dirilis media ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, pimpinan KPK, Saut Simumorang menjelaskan, khusus untuk pengadaan barang dan jasa serta penyusunannya dibagian awal mendapat perhatian termasuk sistem lelang, apakah sudah memakai aplikasi, transparan dan seterusnya. Dalam hal yang terkait penyimpangan ketentuan, tata kelola dan lainnya maka masyarakat diminta agar melaporkan ke KPK baik dalam hal ada tata kelola atau korupsi didalamnya, untuk kemudian akan disupervisi oleh Tim kordinasi supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK.
Dalam percakapan lanjutan via WA, Saut juga berterima kasih terkait informasi masayarakat maupun rekan-rekan media seputar figur-figur yang diduga menjadi ‘Pemain’ dalam setiap musim proyek dimulai. “Ada info atau indikasi silakan berbagi,” tukasnya.
Sebelumnya, Saut juga menegaskan pihaknya sudah mencermati perilaku sejumlah oknum di Sumtim. Namun Saut masih menaruh harapan, agar semoga kedepannya bisa secepatnya membenahi diri dan perilaku.
“Kalau ada informasi dari rekan wartawan, silakan langsung hubungi saya, semaksimal mungkin akan saya respon dan sedapat mungkin saya tindaklanjuti. Secara pribadi, saya tidak melihat besar kecilnya korupsi namun lebih pada perilaku. Jika memang tidak bisa ditindaklanjuti oleh KPK tentu bisa oleh sesama penegak hukum lainnya yang menjadi mitra KPK,” urainya dalam percakapan dengan media ini beberapa waktu silam.(ion)