Waingapu.Com – Masifnya serangan hama belalang kembara di Kabupaten Sumba Timur, NTT, tidak bisa hanya disikapi oleh pemerintah semata, namun juga perlu keterlibatan ragam elemen di masyarakat. Upaya untuk pengendalian serangga ‘berlabel’ Locusta Migratoria itu, Jumat (22/04/2022) akhirnya harus ‘face to face’ dengan lebih dari seribu petugas yang akan melakan ‘serangan umum’ dengan tagline GERDAL (Gerakan Pengendalian). Demikian dikatakan Oktavianus Mb. Muku, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, setempat, beberapa saat sebelum meluncur ke desa Watu Hadang, Kecamatan Umalulu.
Bertempat di padang sabana Tanau, desa Watu hadang, Gerdal dilaunching pelaksanaannya oleh Muhammad Takdir Mulyadi, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Dalam kesempatan itu, Takdir mengatakan Kementan dan Dinas Pertanian Sumba Timur secara bersama telah menyelesaikan pendataan titik lokasi yang menjadi sentra tingginya populasi belalang Kembara.
Kementan sebut Takdir lebih lanjut, telah bekerja bersama dan memberikan dukungan pada warga dan pemerintah Sumba Timur dengan mengintervensi upaya pengendalian sejak hama ini merebak. Dukungan diberikan dalam aneka bentuk diantarnaya berupa peralatan, obat – obatan, alat pelindung diri juga dana dan penelitian dan dana pendukung bagi Gerdal.
Franky Ranggambani, Asisten II (dua) Setda. Sumba Timur di padang Tanau, Watuhadang, usai memantau dan memberikan arahan pada warga dan petugas yang akan melakukan Gerdal bersama tim dari Kementan , Dinas Pertanian UPT. Proteksi Tanaman Pangan Holtikultura dan Pekebunan – NTT yang dipimpin oleh Gabriel Gala Beni itu, mengapresiasi antusiesme warga.
“Kami atas nama warga dan pemerintah Sumba Timur merasa berkewajiban untuk mengucapkan terima kasih pada Pemerintah Pusat melalui Kementan dan juga Pemprop karena sudah melakukan bersama – sama melaksanakan aksi lanjutan dari harapan bersama yang diwujudkan pemerintah pusat. Hari ini di Watu hadang kita lihat bersama warga antusias untuk mengendalikan belalang, dan serentak hal serupa juga di seluruh Kecamatan di Sumba Timur lakukan hari ini,” tandasnya.
Jeky Hamanay, Kepala Desa Watu hadang, kepada wartawan di lokasi yang sama mengatakan, serangan hama belalang kembara di wilayahnya memang sangat mengkuatirkan dan meresahkan warga. Hanya sebagian kecil Kepala Keluarga, sebut dia yang bisa menikmati hasil panen jagung, karena sebagian besar rusak oleh belalang. Tak hanya merusakan tanaman jagung, kacang – kacangan juga tak luput oleh serangan belalang.
“Kehadiran tim bersama warga untuk mengendalikan belalang tentu kami harapkan bisa membuat populasinya tidak meresahkan dan mengkuatirkan warga lagi, kami hanya bisa ucapkan terima kasih pada Pemerintah Pusat, Pemprop. dan kabupaten untuk bantuannya. Kami juga akan berupaya maksimal untuk memberikan dukungan dalam bentuk keterlibatan secara aktif,” tandasnya. (ion)