Waingapu.Com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha (URM) di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan bagi para konsumennya. Selain untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan konsumen, juga untuk meraih akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional.
Demikian dijelaskan Direktris RSUD URM, dr. Lely Harakay kepada Wartawan yang menemuinya beberapa hari lalu, terkait dengan uji kompetensi yang dilakukan oleh Tim dari Komite Akreditasi.
“Selama tiga hari tim komite akreditasi akan melakukan survey. Hasilnya nanti yang akan menetapkan kita RSUD kelulusannya masuk strata apa? Karena ada empat stratanya yakni Dasar, Madya, Utama dan tertinggi adalah Paripurna,” jelas Lely.
Ditanya target, Lely dengan lugas menyatakan harapannya tentu yang terbaik namun semuanya tergantung dari kesiapan semua sarana dan prasarana pendukung yang ada di RSUD.
“Idealnya tentu tingkat atau strata paripurna yang menjadi target. Namun sarana yang kami miliki tampaknya perlu remedial. Tapi tahun ini kami akan kejar itu, karena kesulitannya contoh begini, tidak boleh ada laingit-langit yang ada rembesan hujan, tidak boleh ada keramik yang pecah juga kalau ada perawat yang mau infuse dan suntik pasien harus ada kewenangan untuk itu. Jadi masih aka nada banyak hal yang harus kami benahi namun itu akan tetap kami upayakan tahun ini bisa,” papar Lely.
Adapun Komite Akreditasi merupakan lembaga independen yang diatur oleh Undang-Undang, demikian Lely menambahkan. Komite inipun juga diaudit oleh komite mutu internasional dan merupakan satu-satunya lembaga yang diakui pemerintah untuk melakukan survey atau uji akreditasi.
“Semua Rumah sakit wajib untuk melakukan permohonan uji akreditasi, jadi kami ajukan tahun lalu dan tahun ini baru terealisasi surveynya itu amanat Undang Undang Rumah sakit tahun 2009. Maklum saja mereka harus layani lebih dari dua ribu rumah sakit di Indonesia, jadi baru bisa tahun ini kita dilayani,” imbuhnya.
Seperti terpantau kala itu, tim akreditasi dengan serius melakukan kerja, mereka secara acak melakukan uji hingga hal-hal terkecil yang bahkan mungkin tidak terduga sebelumnya oleh para pimpinan dan staf RSUD.
Hal lainnya yang juga nampak diakui adanya peningkatan pelayanan di RSUD, diakui oleh para pengunjung dan pasien bahwa RSUD kini lebih bersih, juga parkiran dan keamanan lebih terjamin dengan tersedianya para pekerja yang professional dan bertangggung jawab, ramah dan tegas.
Tampak pula papan yang dipenuhi tandatangan dari para pegawai sebagai apresiasi atau dukungan untuk akreditasi. Aksi spontan pembubuhan tanda tangan pada papan itu disiapkan di pintu masuk menuju bangsal dan ruang pelayanan RSUD tepat dibawah layar monitor yang menampilkan gambar dari cctv yang tersebar pada sejumlah titik.(ion)