Warga Terjangkit DBD Berpotensi Bertambah, Dana KLB DBD Diprediksi Kurang

oleh
oleh
Umbu Lili dan Kadis Kesehatan

Waingapu.Com – Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, tak dipungkiri masih dalam cengkeraman wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal itu diperkuat dengan masih terus bertambahanya jumlah warga yang terjangkit dan harus jalani perawatan pada sejumlah Rumah Sakit dan pusat layanan kesehatan lainnya. Tak hanya itu, dalam rentang waktu kurang dari tiga bulan saja, sudah belasan nyawa warga melayang. Pemerintah setempatpun hingga kini masih berlakukan ‘prahara’ itu sebagai Kejadian/Kasus Luar Biasa (KLB). Dana yang dikucurkan untuk mendukung penetapan KLB itupun terus tergerus, dan bukan tidak mungkin perlu untuk ditambah.

Potensi pertambahan jumlah warga yang terjangkit dan wilayah yang terpapar DBD, juga prediksi perlunya penambahan dana, dikemukakan oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sumtim, Dokter Chrisnawan H, kepada sejumlah awak media, Jumat (15/03) lalu.

Baca Juga:  Seorang Perawat Terkonfirmasi Positif Covid-19, UGD RSUD URM Hentikan Pelayanan

Umbu Lili dan Kadis Kesehatan

“Tentang kesiapan logistik, kita dalam pendanaan yang berasal dari dana KLB kita sudah belanjakan untuk obat buat larvasidasi dan fogging, kemudian untuk perawatan pasien.Tapi khusus untuk perawatan pasien belum bisa saya katakan kurang atau lebih, karena kita masih harus menunggu klaim dari pihak rumah sakit. Hingga kini kita masih verikasi klaim dari rumah sakit yang baru dimasukan,” papar Chrisnawan.

Chrisnawan yang kala itu mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Propinsi NTT, Dominikus M. Mere, melakukan pertemuan dengan Wakil Bupati Sumtim, Umbu Lili Pekuwali, pasca ambil bagian dalam aksi penanaman bakau bersama siswa/i SMA Negeri 03 Waingapu dan Life Jepang serta Yayasan Komunitas Radio Max Fm, di pesisir pantai Pada Dita itu, lebih jauh menambahkan, adanyanya kemungkinan penambahan dana KLB.

Baca Juga:  Hilang Sejak Januari, Jazad Kakek Kalikit Akhirnya Ditemukan di Air Terjun Lakoalat

“Kemungkinan perlu penambahan dana, karena dari prediksi kasus yang kita tagani pada awalnya hanya 300 kasus, tapi tercata dari 28 Januari lalu sampai sekarang sudah lebih dari 400 kasus. Jadi kemungkian dana untuk biaya perawatan perlu untuk ditambah,” urai Chrisnawan yang tidak bisa menentukan target pasti kapan prahara wabah DBD ini bisa berakhir seiring dnegan bantuan Dinkes Propinsi NTT.

“Target pastinya mungkin agak sulit kami tetapkan, tapi kalau kami punya tekad sesegera mungkin. Tekad itu sama dengan Dinas Kesehatan Propinsi, yang juga sepakat untuk secepatnya diakhiri, walaupun tentu banyak hambatan dan penyulit – penyulit seperti curah hujan dan lainnya,” timpal Chrisnawan.

Baca Juga:  Cerita Puskesmas Rakawatu Berlanjut: Direktur CV. Rasa Sayang Resmi Laporkan PPK Ke Polres Sumtim

Sebelumnya ditempat yang sama, Umbu Lili Pekuwali menyatakan sangat dimungkinkan untuk dilakukan penambahan dana, sejauh ada usulan dari Dinas Kesehatan yang tentunya merujuk pada kondisi dan realita yang terjadi. “Karena ini KLB tentunya sangat dimungkinkan penambahan dana, pasti akan segera disikapi dan memungkinkan penambahan itu,” tandas Umbu Lili. (ion)

Komentar