Waingapu.Com – Sama-sama miliki pintu masuk baik lewat udara dan laut dari dan ke Pulau Sumba, menjadikan koordinasi antara pimpinan Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) dan Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) – NTT menjadi hal yang mutlak dilakukan. Hal itu diamini oleh Bupati Sumtim, Gidion Mbiliyora, ketika diminta tanggapannya oleh media ini, via jalur WhatApps (WA), Selasa (31/03) malam kemarin.
“Saya sudah hubungi via telepon ke Pak Bupati SBD, beliau juga sudah mengambil langkah-langkah pencegahan atau preventif sebagaimana kita di sini. Pelabuhanlaut juga tidak lagi diijinkan untuk disandari oleh Kapal Penumpang, namun untuk Kapal barang atau cargo tetap diijinkan. Untuk jalur udara, akan diperketat pemeriksaan di pintu masuk oleh petugas yang selalu siaga,” jelas Gidion.
Penjelasan Gidion ini sekaligus penegasan dari wawancara sebelumnya yang dilakukan oleh media ini, yang mana tetap pada keputusan untuk tidak menutup total pintu masuk ke Sumtim, baik lewat jalur udara dan laut. Koordinasi juga tetap dilakukan dengan Kabupaten Sumba Barat dan Sumba tengah, demikian lanjut Gidion, dalam semangat atau spirit Satu Sumba. Hal ini penting sebagai upaya untuk tetap membebaskan Sumba dari paparan Covid 19.
Adapun hingga, Rabu (01/04) pukul 17:00 Wita, sebagaimana data yang dipublikasikan oleh Facebook Posko Covid Sumba Timur, memaparkan, dari 676 pelaku perjalanan, 42 diantaranya kini berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dari jumlah ini, secara kumulatif ODP sebanyak 53 orang, ODP selesai dipantau atau sehat sebanyak 2 orang, dan ODP yang meninggalkan Sumtim sebanyak 9 orang. (ion)