Belasan Rumah & Dua Gereja Di Kambera Rusak Diamuk Hujan Badai

oleh
oleh
Bencana Puting Beliung

Waingapu.Com – Belasan rumah yang tersebar pada tiga kelurahan di Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, rusak berat bahkan ada rumah warga yang rata tanah pasca diamuk hujan badai yang terjadi siang hingga menjelang sore, Selasa (09/01) tadi. Dua gedung gereja masing-masing Gereja Kristen Sumba (GKS) Cabang Mauliru dan GKS Cabang Mauhau juga alami kerusakan berat.

Data sementara yang diperoleh media ini di lokasi bencana bersama dengan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan, di kelurahan Mauliru sementara terdata sembilan rumah rusak, beberapa diantaranya rusak berat dan nyaris rata tanah. GKS Mauliru alami kerusakan pada atap, kerangka baja ringan dan plafon.

Baca Juga:  Diduga Dimangsa Buaya, Potongan Tubuh Warga Hibu Wundu Ngabi Ditemukan

Sementara di kelurahan Mauhau sementara terdata tiga buah rumah rusak, satu dintanranya seluruh atapnya berpindah tempat, satu rumah atapnya rusak ditimpa pohon kelapa dan gedung gereja, atap dan plafon rusak berat ditimpa pohon asam yang telah berusia tua.

Bencana Puting Beliung

Di kelurahan Lambanapu, sebagaiman informasi yang diterima dari Martina Djera, Kepala BPBD setempat melalui Kepala Seksi (Kasie) Kedaruratan dan Logistik, Simon Petrus menyebutkan dua rumah rusak berat dan satu rumah dapur warga.

Bencana Puting Beliung

“Tadi kami semua di dalam rumah saat hujan datang, tiba-tiba saja angin kecang datang lalu bunyi semua diatas rumah kami ini. Kami lari keluar ke rumah saudara di sebelah, baru saja sampai di rumah saudara, saya, anak dan isteri tak bisa buat apa-apa lagi karena angin macam putting beliung angkat kami punya atap rumah,” kisah trenyuh Stefanus Kopa Rihi, warga Mauliru, yang ditemui disekitar reruntuhan rumahnya yang belum setahun itu dibangunnya.

Baca Juga:  Kawangu-Tana Rara, Proyek Jalan atau Deker?

Bencana Puting Beliung

Keluhan senada juga disampaikan oleh Damu Lodu yang harus pasrah kala rumahnya yang baru empat tahun ditempatinya kini hanya tinggal dinding karena atapnya terbang dibawa angin sekira dua puluh meter dari tempat semestinya kearah belakang rumah, yang juga menimpa dan meruskan dapurnya.(ion)

Bencana Puting Beliung

Komentar