Waingapu.Com – Buruh yang tergabung dalam Koperasi Tenaga Kerja Bongkat Muat (TKBM) Pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, menyatakan kekesalannya terkait sulitnya bertemu dengan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Hal itu diungkapkan oleh Samuel Rangga, Sekrettaris TKBM Waingapu kepada wartawan di Waingapu, Rabu (01/05) lalu.
Dijelaskan Samuel, pertemuan itu penting dalam kaitan KSOP sebagai Pembina TKBM, yang mana hingga kini masih manaruh harapan kenaikan atau penyesuaian tarif. “Kenaikan atau penyesuaain upah buruh itu yang kami harapkan. Karena kurang lebih enam tahun sudah ini tidak ada penyesuaian upah buruh di pelabuhan. Padahal diluar sana harga pasar untuk kebutuhan pokok sudah berubah, jadi tentu perlu penyesuaian,” ungkapnya.
Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Maret lalu, demikian Samuel yang didampingi Agus Welem, sebagai ketua Koperasi TKBM, dan dua orang buruh lainnya itu menyatakan, tahun ini dijanjikan akan dinaikan atau disesuaikan. Terkait harapan itu juga telah pula disampaikan pada Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Sumtim.
“Tahun ini bagi kami mutlak sudah untuk dinaikan upah kami. Hanya kendala utamanya kalau menurut kami adalah keberadaan KSOP sebagai Pembina kami. Sulit sekali kami untuk bertemu dengan KSOP untuk mempertanyakan dan sama – sama memperjuangkan hal ini. Beliau itu hanya satu dua hari disini setelah itu terbang keluar daerah, jadi sulit sekali untuk ketemu beliau,”pungkas Samule diamini rekan – rekan buruh TKBM lainnya.
Adapun Samule dan rekan – rekannya ditemui awak media di Lapangan Pahlawan Waingapu, pasca ambil bagian dalam kegiatan Jalan sehat bersama buruh dan karyawan aneka Perusahaan, BUMN dan BUMD di Sumtim. Kegiatan jalan sehat yang memulai start di Lapangan Pemuda – Matawai itu dalam rangka memeriahkan Hari Buruh Internasional atau May Day. Selain jalan sehat, juga diadakan joged dan senam massal dan bazaar murah, yang mana semuanya diprakarasi oleh Distransnaker setempat. (ion – ped)