Waingapu.Com – Hotman Paris Hutapea, pengacara kondang dan glamour di Ibukota Jakarta, sejatinya bukan kali pertama menunjukan respek atau kepeduliaanya pada anak-anak asal Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepedulian yang spontan muncul dari pengacara flamboyan itu sudah pernah pula ditunjukan oleh pengacara pengoleksi mobil sport mewah dan berlian itu. Masih ingat Agus Tay Handamay, pemuda asal desa Rambangaru, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT? Yaaa, Agus Tay boleh jadi, pemuda asal NTT yang pertama mendapatkan respek Hotman dan terekpos media.
Beberapa hari lalu, Hotman menunjukan respek spontannya menanggapi aksi heroik Yohanes Gama Marschal Lau atau Joni, seorang siswa SMP asal Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT. Aksi spontan Joni memanjat tiang bendera untuk melepaskan tali bendera yang terputus dan tersangkut menjadi viral di media sosial dan jadi bahasan seluruh media televisi mainstream. Aksi respek Hotman yang awalnya menjanjikan uang jajan untuk beli permen sebesar Rp. 25 Juta kemudian seiring jam bergulir berkembang menjadi Rp. 50 juta itu juga menjadi viral. Joni yang diundang ke Jakarta oleh Menpora, juga berkesempatan bertemu Hotman di Kedai Kopi Jhony, sebuah kedai kopi langganan pengacara yang juga miliki acara talkshow sendiri bertajuk Hotman Paris Show di jaringan telivisi MNC Media itu.
Respon atau respek yang sama spontannya ditunjukan Hotman pada dua figure putera NTT yang berlatar belakang keluarga ekonomi pas-pasan jika memang predikat miskin dirasa terlampau hiperbola. Yang membedakan adalah pemicu respek atau pondasi dasar hingga memunculkan respek dari pengacara glamour itu. Yaaa, Agus Tay Hamandika mendapatkan simpati Hotman karena diawali dengan label negatif sebagai tersangka kasus pembunuhan Angeline, soerang puteri cilik di Bali sekira pertengahan tahun 2015 silam.
Kala itu publik yang sebelumnya begitu mencerca Agus Tay, justru mulai melihat sisi lain dan petunjuk-petunjuk lain seiring spontanita Hotman menjadi pengacara Agus Tay. Betapa tidak, pemgacara dengan honor tinggi itu, sekalipun hanya untuk konsultasi hukum itu rela mengorbankan otak, waktu dan tentunya biaya untuk membela Agus. Bahkan, Hotman memberikan uang saku dan juga hadiah lainnya pada Kandokang Madik dan Hina Hamandoru, ibunda dan kakak sulung Agus Tay.
Hotman dalam video di Instagramnya sempat menyindir kaum ‘nyinyir’ kala mengumumkan kepada publik bentuk simpatinya untuk Joni ‘Pahlawan Clik’ dari Belu, sejatinya jauh lebih reaktif positif terhadap aksi Joni dibandingkan institusi, lembaga-lembaga, ataupun figure-figure lainnya yang memang ‘ditugaskan dan diwajibkan’ untuk lebih cepat, tanggap dan tepat bereaksi. Salam dari Sumba, salam dari Timor, salam dari Flobamorata, NTT Bung Hotman. (ion)