Waingapu.Com – Berangkat dari pemahaman bahwasanya generasi muda adalah harapan sebuah bangsa, penerus perjuangan dan cita-cita bangsa, maka dipandang perlu menyiapkan generasi muda bertumbuh kuat, memiliki visi untuk meneruskan cita-cita yang telah dilandaskan oleh para pendahulunya. Terkait hal itu, Helping Hands Foundation (HHF) dalam program Youth Leadership Program yang telah bermetamorfosa menjadi Tunas Indonesia Muda (TIM) mengemas berbagai menu pelatihan kepemimpinan (Leadership) bagi para remaja dan generasi muda di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT.
HHF yang berdiri sejak tahun 2005 itu, dalam rilsinya yang diterima rekadi media ini beberapa hari lalu menjelaskan, visi yang diemban mereka dan terus digemakan dalam berbagai kegiatan yang elobatkan generasi muda adalah hidup produktif, belajar dan menolong sesame. “Supaya kita memiliki hidup yang produktif, maka kita belajar melakukannya dengan menolong sesama yang memiliki kebutuhan mendesak,” itu visi kami, jelas Sanita Retmi Situmorang, Project Manager TIM NTT, yang menandatangani rilis itu.
Dalam rilis ini juga dijelaskan, program awal yang akan dilakukan TIM adalah program latihan dan bimbingan kepemimpinan bagi siswa dan siswi SMA dan SMK se – kota Waingapu. Peserta program ini dikhususkan bagi siswa kelas 1 & 2 ( X – XI). Program ini sendiri direncanakan berdurasi empat hingga enam bulan ke depan.
Perekrutan anggota sendiri telah dilakukan dan bekerja sama dengan pihak sekolah, yang mana dipilih depalan orang dnegan rincian empat orang siswa dan empat orang siswi. “Setelah pemilihan peserta, peserta akan mengisi formulir dan mengembalikan formulir tersebut. Selanjutnya mereka akan mengikuti wawancara dengan tim HHF. Setiap peserta yang lolos seleksi akan mengumpulkan surat pernyataan yang berisii ijin dari pihak sekolah dan orang tua, urai Sanita dalam rilisnya.
Adapun seluruh kegiatan pelatihan dasar kepemimpinan ini tidak dikenakan biaya. Namun yang menjadi hal penting adalah, peserta hanya perlu hadir dan berkomitmen dengan kesepakatan yang akan dibicarakan bersama.
KegiatanTIM yang akan dilaksanakan ke depan yakni FGD (Focus Grup Discusion), yakni Diskusi kelompok terarah , yangm mana kegiatan interaksi antara enam hingga delapan orang dalam satu kelompok, yang dipimpin satu orang fasilitator. Topik yang akan dibahas adalah nilai-nilai dasar kepemimpinan antara lain: visi, integritas, komitmen, problem solving, never give up. Tujuannya adalah mendapatkan satu pemahaman yang baik mengenai topik yang diangkat.
Selain itu adapula PCM (Project Cycle Management), yakni managemen perputaran proyek yang mana merupakan kerangka daur hidup sebuah proyek. Tujuan PCM dalam membantu peserta memahami bagaimana mengorganisir pekerjaan, sehingga benar – benar terencana, termonitor dan terpantau dan tentunya bisa menjadi bahan evaluasi. Dalam tahap ini siswa akan terlibat dalam merencanakan sebuah proyek yang berkaitan dengan pendidikan.
Yang dimaksud dengan proyek disini, demikian dalam rilis dipaparkan, adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara, yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya ( lazimnya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan). Untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah.
Selain itu adapula PI (Project Implementation) yakni Implementasi proyek adalah kelanjutan dari PCM, pada tahap ini setiap sekolah akan membuat proposal kegiatan yang akan dipertandingkan.
Pemenang proyek akan diambil dari kompetisi ini, dan semua tim akan melaksanakan kegiatan bersama – sama. Adapula program Outbound Training, yakni Pelatihan outbound yang dilakukan di alam bebas. Kegiatan ini diberikan kepada para peserta yang berhasil mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Diharapkan dengan program ini, demikian TIM dalam rilisnya bisa terlihat dan tercipta generasi muda yang mengerti potensi diri dan cara memaksimalkan potensi mereka. Diakui TIM, merealisasikannya bukanlah hal muda, namun dalam kenyakinan bahawa tidak aka nada yang sia – sia jika dimulai dengan tekad tulus dan dibarengi kerja keras dan komitmen, niscaya akan membuahkan hasil positif tak hanya bagi diri sendiri namun bagi sesama.
Berdasarkan data resmi Dinas Pendidikan Sumtim, terdapat sepuluh sekolah yang terbagi atas, tiga SMA Negeri, empat SMA Swasta, dua SMK (Kejuruan) dan satu Madrasah Aliyah. Kesemua lembaga pendidikan ini akan dilibatkan dalam program kepemimpinan TIM ini. (ion)