Waingapu.Com – Wabah Demam Berdarah Dengue kini terus mendera Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Semua rumah sakit yang ada di kota Waingapu, tak satupun yang tidak merawat pasien yang terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypty itu. Pemkab. setempat akhirnya menyatakan kondisi ini sebagai Kejadian atau kasus Luar Biasa (KLB). Hal itu ditegaskan Bupati Sumtim, Gidion Mbiliyora, dalam group WhatsApp (WA) Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) dalam rangka memberi arahan kepada para anggota forum menyikapi KLB, Selasa (29/01) petang tadi.
Fakta lainnya yang mengemuka pasca seruan Bupati dalam group itu adalah kesiapan sarana foging yang ternyata alatnya hanya ada lima unit. Yang mana tentunya sangat minim jika dibandingkan dengan areal terjangkit dan tumbuh kembangnya nyamuk penular DBD. Terkait kondisi inipun, Bupati mempertanyakan perihal pengadaan alat itu. Yang mana kemudian oleh Pura Tanya, Kepala Dinas Sosial yang sebelumnya mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, yang selanjutnya memberikan info alat foging hanya ada lima unit, merekomendasikan agar pengadaan alat dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
Dalam forum ini juga mewacana pengunaan alat penyemprot pestisida untuk perangi belalang kembara lalu digunakan untuk foging. Namun kemudian wacana itu meredup seiring informasi bahwasanya alat untuk foging merupakan alat khusus dan tidak bisa menggunakan alat atau mesin penyemprot hama.
Terpisah, Danny Christian, selaku Direktur Rumah Sakit Imanuel Waingapu, yang dihubungi media ini menjelaskan, pihaknya telah melakukan foging dari pekan lalu. Dan alat untuk melakukan foging dimaksud hasil pengadaan Rumah Sakit dan obat-obatan produk Denmark dipakai untuk mendukung pelaksanaan foging itu.
Sebagaimana dirilis tribunnews.com, khusus untuk RSUD Umbu Rara Meha saja, sebanyak 79 pasien dalam dan telah tertangani. Para penderita itu terdata sejak tanggal 01 Januari lalu. Dari pasien-pasien itu, dua diantaranya meninggal dunia. (ion)