Waingapu.Com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumba Timur, dengan dukungan UNICEF Indonesia, mensosialisasikan vaksinasi COVID-19 di Sumba Timur. Sejumlah elemen masyarakat digandeng untuk nantinya bisa menjadi corong sosialisasi tentang manfaat vaksinasi. Elemen masyarakat yang diajak untuk bersinergi itu diantaranya tokoh agama, tokoh masyarakat, tim penggerak PKK, kader-kader, tenaga kesehatan desa serta pembina Puskesmas. Kegiatan sosialisasi itu sendiri dilaksanakan di aula Puskesmas Rambangaru, Senin (27/09) dan selanjutnya di aula Kecamatan Katala Hamulingu, Selasa (28/09) lalu.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat memahami manfaat dan pentingnya vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan cakupan dan menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok di Sumba Timur,” jelas Yacobus Yiwa, Plt. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sumba Timur.
UNICEF Indonesia, melalui kantor perwakilan NTT dan NTB, mendukung Pemerintah Daerah Provinsi NTT dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam implementasi vaksinasi COVID-19, khususnya untuk meningkatkan demand atau permintaan masyarakat terhadap vaksin. Demikian dijabarkan Chandra Umbu Reku Landuwulang, perwakilan dari UNICEF untuk NTT dan NTB. Disebutkan Chandra, berdasarkan data Kementrian Kesehatan, Provinsi NTT telah berhasil memberikan vaksin dosis pertama kepada 1,168,321 masyarakat atau 30.49% dari target vaksinasi.
Jonker Telnoni, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit pada Dinkes Sumba Timur memaparkan, per tanggal 28 September 2021, sebanyak 55,904 masyarakat telah mendapatkan vaksin pertama atau 32,11% dari target sasaran. Namun demikian, masih ada gap atau kesenjangan yang cukup besar untuk memenuhi vaksin kedua. Per 28 September 2021, baru 20,034 (11,15%) orang yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap, termasuk nakes.
“Selain terus berusaha menjangkau masyarakat yang belum mendapatkan vaksin, memastikan bahwa masyarakat mendapatkan dua kali vaksin secara lengkap juga menjadi prioritas Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur,” tandas Jonker.
Dalam kegiatan sosialisasi di Kecamatan Katala Hamulingu dan Haharu, Plt. Kadinkes Sumba Timur, Yacobus Yiwa, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengakselerasi vaksinasi COVID-19.
“Setiap sektor memiliki tugas pokok dan fungsi, sehingga kita harus berkerja bersama dalam sebuah kolaborasi antar sektor terkait. Ini adalah kunci keberhasilan program vaksinasi COVID-19. Contohnya, di tingkat Kecamatan, ada kerjasama dari Puskesmas, TNI, Polri dan desa”, tegasnya.
Kegiatan sosialisasi ini difokuskan untuk memberikan informasi yang lengkap dan valid kepada masyarakat. Pertanyaan-pertanyaan yang masih sering muncul termasuk manfaat, keamanan dan dampak vaksinasi dijawab oleh Dinkes Sumba Timur, dokter dan ahli kesehatan masyarakat. Momen ini juga mengkonsolidasikan strategi serta upaya dari berbagai lini dalam kerjasama untuk mempromosikan vaksinasi COVID-19 di berbagai daerah di Sumba Timur.
Elisabeth El A Rihi, aktif di pemerintah dan gereja di Kecamatan Kombapari, merasakan manfaat dari kegiatan ini. “Di desa, terutama lansia, masih banyak yang takut terhadap vaksin. Kegiatan ini sangat tepat untuk membantu kami, kader, tokoh masyarakat untuk menyampaikan informasi terkait vaksin di kelompok-kelompok yang ada di desa kami,” tuturnya sembari menambahkan dirinya berinovasi untuk melakukan kampanye bersama Puskesmas dengan mengintegrasikan kegiatan kerohanian di desa-desa.
Komunikasi dan kampanye vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu kunci dan intervensi yang sangat krusial terutama untuk daerah yang belum banyak terpapar informasi seputar COVID-19 dan vaksinasinya. Perwakilan masyarakat yang terlibat akan menjadi rantai komunikasi dan meneruskan pesan kunci kepada masyarakat luas di desa, kegiatan PKK dan posyandu hingga tempat-tempat ibadah.
“Pesan kunci yang tepat seputar vaksinasi harus kita sebarkan seluas-luasnya. Komunikasi antar pribadi yang baik dalam mempromosikan vaksin serta pelibatan masyarakat yang kuat merupakan salah satu komponen utama dalam respon COVID-19 dan kesuksesan program vaksinasi,” jelas Septian Fajar, Komunikasi untuk Pembangunan UNICEF, dalam kesemaptan sosialisasi vaksinasi COVID-19 di kedua Kecamatan itu.
Beberapa rencana kegiatan tindak lanjut juga tercipta dari momentum ini di tingkat kecamatan dan desa. Promosi vaksinasi akan dilanjutkan di tingkat desa dan dusun bersama kader-kader posyandu dan pembina Puskesmas di masing-masing desa. Tim Penggerak PKK juga akan memberikan sosialisasi dan pendampingan terhadap ibu hamil. Sosialisasi juga akan diintegrasikan dalam kegiatan keagamaan di tempat ibadah bersama tokoh agama. Peran pemuda juga dikuatkan untuk aktif memberikan informasi melalui media sosial.
UNICEF memimpin pelaksanaan bersejarah COVID-19 dengan target menyediakan 2 miliar vaksin untuk didistribusikan ke negara-negara yang berpartipasi dalam fasilitas COVAX hingga akhir 2021, termasuk ke Indonesia. Indonesia adalah anggota penting dalam COVAX dan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai Ketua Bersama COVAX AMC Engagement Group. (ion)