Waingapu.Com – Terjangan badai siklon tropis seroja pada Senin (05/04) hingga Selasa (06/04) dini hari silam di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT, hingga kini masih menyisakan jejak kelabu. Di desa Laipandak, Kecamatan Wulla Waijillu, misalnya, tak hanya mengakibatkan rumah penduduk menjadi korban terjangannya, juga gedung SD Inpres Laipandak tak kuasa melawan dahsyatnya badai itu.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini dari ragam sumber terpercaya, yang juga dilengkapi foto dan video menunjukan kerusakan itu. Kerusakan parah terjadi pada salah satu ruang kelas juga ruang perpustakaan. Selain menerbangkan atap seng, terjangan badai seroja itu juga membuat ambrolnya plafon serta kayu-kayu penyangganya.
Gerardus Nggau Behar, salah satu tenaga admin di SD Inpres Laipandak itu membenarkan kerusakan yang terjadi.
“Atap seng terbang dan plafon ambruk. Seng terbang jauh, untuk tidak sampai kena warga. Tapi yaa itu, kerusakannya cukup parah. Dan Kepala Sekolah telah membuat laporan ke Dinas Pendidikan,” kata Gerardus, dalam kesempatan pertemuan yang tidak direncanakan sebelumnya, di Waingapu, Kamis (15/04) siang lalu.
Adapun gedung sekolah ini terletak di sisi sungai Luku Waibara. Sungai yang menjadi lokasi berdirinya Bendung Baing, yang juga luluh lantak itu, alami kerusakan pada beberapa bagian diterjang banjir. Bendung yang baru tahun 2019 lalu mulai dibangun, dan telah menelan anggaran puluhan miliar rupiah itu, kini bak onggokan atau bongkahan puing. (ion)