Waingapu.Com – Embung Karipi yang terletak di Desa Persiapan Hawurut, Kecamatan Matawai Lapawu, kini kondisinya jauh dari harapan awal pembangunannya. Embung yang oleh warga setempat disebut dibangun sekira lima tahun silam itu, tak lagi ada air yang tertampung didalamnya. Seperti disaksikan Kamis (02/11) lalu, embung ini justru dipenuhi rerumputan dan belukar, walau masih tetap nampak kokoh pagar duri berkarat disekelilingnya.
“Dari bulan Maret atau April lalu ini embung tidak lagi ada air. Air tidak lama saja tertampung. Memang kalau hujan cepat penuh tapi kalau sudah tidak hujan, hanya satu atau dua bulan saja airnya kering, mungkin bocor atau bagaimana lagi kami tidak tahu,” jelas Dominggus Kopa Rihi (35) seorang warga yang rumahnya berada tidak jauh dari lokasi embung.
Lebih lanjut Kopa Rihi, yang menemani media ini ke lokasi embung menjelaskan, ketiadaaan air di embung ini membuat warga kembali harus berjalan jauh sekira satu kilometer ke sebuah tempat yang disebut Wai Lahuwa.
“Untuk air bersih buat untuk mandi, mencuci dan keperluan dapur kami ambil air di mata air Wai Lahuwa,” kata Kopa Rihi seraya menjelaskan, mata air yng dimaksud itu ternyata terdiri dari lubang-lubang yang digali di sisi perbukitan dan air yang keluar merupakan air rembesan.
Camat Matawai Lapawu, Dominggus Lapupanda, yang sebelumnya ditemui terpisah di Kantor Kecamatan membenarkan bahwa Desa Persiapan Hawurut yang dihuni lebih dari 200 Kepala Keluarga dan merupakan desa pemekaran dari Desa Katiku Luku, adalah wilayah yang minim dan jauh dari sumber air.
“Embung itu dibangun dengan dana Propinsi, sekarang memang tidak lagi ada airnya. Kering dari bulan Mei lalu kalau tidak salah. Yaa begitu sudah kondisinya, air tidak bisa lama tertampung, kalau hujan cepat penuhnya, kala sudah tidak hujan paling satu dua bulan kering lagi,” tutur Dominggus.(ion)