Waingapu.Com – “Rapid test adalah pemeriksaan untuk melakukan screening atau untuk memilah antara kasus yang secara potensi atau tidak berpotensi terindikasi berkaitan dengan adanya keluhan klinis, resiko terpapar dan sebagainya. Meskipun rapid test tidak bisa dipakai untuk menentukan diagnosis tapi pemeriksaan ini sangat dibutuhkan terutama untuk membantu dalam memutus mata rantai penularan,” tandas Chrisnawan T. Haryantana, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT. Hal itu diungkapkannya dalam Konferensi pers yang digelar di ruang kerjanya, Jumat (24/04) malam lalu. Kendati demikian, sikap lengah sudah tentu wajib dihindari oleh warga, kewaspadaan adalah hal mutlak, demikian pula dengan sikap bijak untuk mengikuti protokol kesehatan yang selalu dikumandangkan pemerintah, juga pihak – pihak berkompeten lainnnya dalam beragam jenis publikasi dan sosialisasi.
Chrisnawan juga tetap menegaskan kesiapan pemerintah dalam menghadapi pandemi ini, sekaligus tidak menampik adanya keterbatasan dari sejumlah aspek. Keterbatasan itu pula secara tersirat diakui oleh dr. Lely Harakai, selaku Direktris RSUD Umbu Rara Meha (URM) yang kala itu hadir pula dalam konferensi pers itu. Dijelaskan Lely, Alat Pelindung Diri (APD) memang ada, dan bisa bertahan satu bulan. ”APD untuk RSUD, saya pastikan satu bulan ini kami aman,” kata Lely yang sebelumnya juga menjelaskan kemampuan ruang isolasi di RSUD URM hanyalah untuk 16 orang. Hal mana tentu, jika disinkronkan dengan hasil Rapid Test hingga Sabtu (25/04) petang, yang telah mencapai delapan orang, dan semuanya di isolasi di RSUD URM, tentulah daya tampung ruangan khusus itupun juga terus menyusut.
Dalam kaitan ketersediaan APD untuk para medis secara umum di Sumtim, Chrisnawan menyatakan terus diupayakan untuk tersedia dalam jumlah yang ideal. “Kalau secara umum APD memang dengan dana tak terduga kita sudah mengadakan untuk kepentingan di Puskesmas. Dari berbagai pihak juga ada beberapa sumbangan, memang masih dalam upaya untuk memenuhi karena belum semuanya tersedia. Tapi dalam waktu dekat untuk kegiatan di puskesmas terutama untuk kegiatan pemantauan itu masih cukup,” urainya menanggapi tanya awak media terkait ketersediaan APD bagi para medis dalam ‘perang’ menghadapi Covid 19.
Mengikuti anjuran pemerintah agar warga menjalankan protokol kesehatan, seperti menjaga kebersihan diri dan ketahanan tubuh, selalu mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin, menggunakan masker saat keluar rumah, menjauhi atau menghindari kerumunan orang/massa, adalah cara paling efektif untuk menghindari meluasnya penyebaran, dan juga potensi terinfeksi virus corona. Chrisnawan dan bahkan beragam elemen, juga berkali-kali menyatakan, bahwasanya virus corona bisa menjangkit siapapun. Kendati demikian bisa pula dicegah oleh semua orang, dengan cara mematuhi protokol kesehatan. (Dion. Umbu Ana Lodu)