Waingapu.Com – Ribuan pencari kerja dari pelosok Sumba Timur (Sumtim), NTT, berdesakan dan mengantri untuk mendapatkan nomer dan kartu peserta testing lowongan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Mereka rela berdesakan dan antri dibawah terik matahari bahkan hingga sore menjelang untuk nantinya PTT yang menjanjikan gaji tetap dengan kisaran di atas satu juta rupiah perbulannya. Semangat para pencari kerja ini tak dipungkiri berjalan seiring dengan rumor atau isu yang terus berhembus seputar testing penerimaan PTT ini bukanlah semata ajang pertaruhan (uji) nasib namun juga uji koneksi.
Terkait rumor itu, Yohanes Pama, Kasat Polisi Pamong Praja, Kabupaten Sumtim menyatakan, pengumuman adanya lowongan untuk para PTT dilakukan secara terbuka dan harus melalui tahapan test adalah sebagai langkah untuk menepis rumor dan isu itu.
“Yang namanya isu atau rumor silakan saja, yang pasti pengumuman penerimaan PTT juga adanya tahapan test yang akan dilakukan adalah sebagai langkah untuk menepis dan menimalisir rumor tersebut. Testing ini adalah untuk mendapatkan PTT yang sesuai kapasitas dan akuntabel,” tandas Yohanes kepada wartawan di depan Kantor Sat Pol PP Sumtim, Selasa (02/02) siang kemarin.
Lebih jauh dia menyatakan, lowongan untuk Pembantu Polisi Pamong Praja (Banpol PP) merupakan lowongan yang paling diminati. “Yang dibutuhkan 44 orang, namun peserta yang terdaftar mencari 1020 orang. Nantinya mereka semua akan dites untuk mendapatkan 44 orang sebagai tenaga PTT Banpol. Khusus untuk kesetaraan gender, 10 orang Banpol yang nantinya akan diterima adalah perempuan,” imbuhnya.
Alfred, seorang peserta usai menerima kartu dan nomer testnya kepada wartawan menyatakan, telah dan akan melakukan persiapan khusus menjelang test. “Yang lamar memang ribuan, namun saya uji nasib saja. Saya juga akan siapkan fisik juga belajar kembali agar nantinya test bisa dapatkan hasil maksimal dan bisa diterima sebagai Banpol,” jelasnya.
Yaa, seiring dengan berjalannya waktu, kekuatiran akan adanya sejumlah nama titipan para pejabat dan politisi juga terus kencang berhembus. Walaupun hal itu telah dibantah tegas penyelenggara. Akankah testing kali ini merupakan pertaruhan antara ‘uji nasib versus uji koneksi? Toh sang waktu jua yang sakan menjawabnya, dan Sang Maha Mengetahui paling memahaminya.(ion)